Waskita Karya Angkat Dirut Baru dan Bagi Dividen Rp776,34 M
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Melalui rapat ini, perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp776,34 miliar atau 20% dari laba bersih tahun buku 2017.
Hadir dalam RUPST adalah Dewan Komisaris, Direksi dan perwakilan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri A dwi warna. Secara keseluruhan, RUPST tahun buku 2017 tersebut membahas 10 mata acara rapat.
Selain dari pembagian dividen, rapat juga menyetujui laporan penggunaan dana hasil rights issue dan obligasi. Dana hasil rights issue sebesar Rp5,29 triliun digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp37,32 miliar. Selebihnya untuk membiayai proyek jalan tol dan proyek transmisi.
Sementara, dana hasil obligasi PUB II Tahap l sebesar Rp2 triliun digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp5,09 miliar dan selebihnya digunakan sebagai modal kerja sebanyak 70% dan 30% untuk investasi pada PT WTR dan PT WKR berupa setoran modal.
Dana hasil obligasi PUB II Tahap lI sebesar Rp900 miliar digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp1,58 miliar dan 80% di antaranya digunakan sebagai modal kerja. Sisanya, 20% sebagai investasi dan pembiayaan proyek jalan tol.
Dana hasil obligasi PUB lI Tahap III sebesar Rp1,65 trillun digunakan untuk pembiayaan penawaran umum sebesar Rp2 miliar dan selebihnya digunakan sebagai modal kerja.
Terakhir, dana hasil obligasi PUB III Tahap l sebesar Rp3 triliun untuk biaya penawaran umum sebesar Rp6,2 miliar. Sebanyak 80% digunakan sebagai modal kerja, investasi dan pembiayaan proyek jalan tol 16% dan untuk investasi dan pembiayaan proyek realty 4%.
Selain memutuskan pembagian dividen, RUPST juga mengangkat I Gusti Ngurah Putra sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan M Choliq. "Pertama saya minta maaf, mungkin selama ini ada yang tidak berkenan, sehingga saya atas nama direksi lama mohon maaf," ujar M Choliq usai RUPST di Jakarta
Dengan berakhirnya RUPST tahun buku 2017, berikut susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi perseroan:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Badrodin Haiti
Komisaris: Danis H Sumadilaga
Komisaris: Arif Baharudin
Komisaris: R. Agus Sartono
Komisaris Independen: M. Aqil lrham Komisaris Independen: Viktor S. Sirait Komisaris Independen: Muradi
Dewan Direksi:
Direktur Utama: I Gusti Ngurah Putra Direktur Human Capital Management: Hadjar Seti Adji
Direktur Keuangan: Haris Gunawan
Direktur Operasi |: Didit Oemar Prihadi Direktur Operasi ll: Bambang Rianto
Direktur Operasi III: Fery Hendriyanto
Direktur Quality, Safety, Health and Environment: Wahyu Utama Putra
Hadir dalam RUPST adalah Dewan Komisaris, Direksi dan perwakilan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri A dwi warna. Secara keseluruhan, RUPST tahun buku 2017 tersebut membahas 10 mata acara rapat.
Selain dari pembagian dividen, rapat juga menyetujui laporan penggunaan dana hasil rights issue dan obligasi. Dana hasil rights issue sebesar Rp5,29 triliun digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp37,32 miliar. Selebihnya untuk membiayai proyek jalan tol dan proyek transmisi.
Sementara, dana hasil obligasi PUB II Tahap l sebesar Rp2 triliun digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp5,09 miliar dan selebihnya digunakan sebagai modal kerja sebanyak 70% dan 30% untuk investasi pada PT WTR dan PT WKR berupa setoran modal.
Dana hasil obligasi PUB II Tahap lI sebesar Rp900 miliar digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp1,58 miliar dan 80% di antaranya digunakan sebagai modal kerja. Sisanya, 20% sebagai investasi dan pembiayaan proyek jalan tol.
Dana hasil obligasi PUB lI Tahap III sebesar Rp1,65 trillun digunakan untuk pembiayaan penawaran umum sebesar Rp2 miliar dan selebihnya digunakan sebagai modal kerja.
Terakhir, dana hasil obligasi PUB III Tahap l sebesar Rp3 triliun untuk biaya penawaran umum sebesar Rp6,2 miliar. Sebanyak 80% digunakan sebagai modal kerja, investasi dan pembiayaan proyek jalan tol 16% dan untuk investasi dan pembiayaan proyek realty 4%.
Selain memutuskan pembagian dividen, RUPST juga mengangkat I Gusti Ngurah Putra sebagai Direktur Utama yang baru menggantikan M Choliq. "Pertama saya minta maaf, mungkin selama ini ada yang tidak berkenan, sehingga saya atas nama direksi lama mohon maaf," ujar M Choliq usai RUPST di Jakarta
Dengan berakhirnya RUPST tahun buku 2017, berikut susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi perseroan:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Badrodin Haiti
Komisaris: Danis H Sumadilaga
Komisaris: Arif Baharudin
Komisaris: R. Agus Sartono
Komisaris Independen: M. Aqil lrham Komisaris Independen: Viktor S. Sirait Komisaris Independen: Muradi
Dewan Direksi:
Direktur Utama: I Gusti Ngurah Putra Direktur Human Capital Management: Hadjar Seti Adji
Direktur Keuangan: Haris Gunawan
Direktur Operasi |: Didit Oemar Prihadi Direktur Operasi ll: Bambang Rianto
Direktur Operasi III: Fery Hendriyanto
Direktur Quality, Safety, Health and Environment: Wahyu Utama Putra
(akr)