Rupiah Ditutup Variatif, USD Tertekan Lawan Yen

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Rabu (11/4/2018) ditutup variatif, setelah sempat naik tipis pada sesi sebelumnya. Pergerakan mata uang Garuda cenderung tertekan, justru saat USD juga meluncur mendekati posisi terendah dua pekan.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore berada pada posisi Rp13.757/USD atau terpeleset ke zona merah dibanding penutupan sebelumnya Rp13.748/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp13.738-Rp13.760/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah bertengger ke level Rp13.759/USD atau sedikit lebih rendah dari penutupan kemarin Rp13.751/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp13.742-Rp13.767/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berada pada level Rp13.755/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah masih mencoba pulih dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.765/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada pada jalur perbaikan di level Rp13.747/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah naik tipis dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.759/USD.

Seperti dilansir Reuters, dolar merana mendekati posisi terendah dua pekan terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Kondisi ini terjadi saat kekhawatiran terkait perang dagang mulai memudar dan pasar masih menunggu data inflasi AS yang mempengaruhi arah jangka pendek greenback.

Indeks USD versus enam mata uang utama turun 0,1% pada posisi 89,422 untuk diperdagangkan lebih rendag dari 89,251 yang ditetapkan pada 28 Maret. Dolar juga turun 0,2% saat melawan Yen Jepang menjadi 107,035 saat Yen dinilai sebagai mata uang yang aman bagi banyak orang yang percaya akan menguntungkan selama perang perdagangan.