AS Terapkan Tarif Tinggi Impor Baja, China Minta Dukungan Jepang
A
A
A
TOKYO - China berencana mencari dukungan dari Jepang terkait kebijakan Amerika Serikat (AS) yang membatasi impor baja lewat penerapan tarif tinggi. Hal tersebut bakal menjadi pembahasan serius dalam pertemuan ekonomi tingkat tinggi di Tokyo, awal pekan ini.
Para diplomat China mengatakan ingin melakukan pembicaraan soal penetapan tarif tinggi impor baja AS dengan Jepang. Hal itu diterangkan bakal menjadi agenda khusus untuk membahas apa yang bisa dilakukan kedua negara terkait kebijakan AS yang mengenakan tarif sebesar 53% atas semua impor baja dari 12 negara, termasuk di dalamnya adalah Brazil, China, Kosta Rika, Mesir, India, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Thailand, Turki, dan Vietnam.
Mengutip Japantimes, pembahasan ini dilakukan dikarenakan Jepang juga menolak tindakan AS dalam menaikan tarif impor baja. Sebelumnya Industri baja Jepang mengatakan usulan Departemen Perdagangan Amerika Serikat kepada Presiden Donald Trump untuk membatasi impor baja melanggar prinsip-prinsip perdagangan bebas.
Jepang sendiri mengekspor sekitar 2 juta produk baja berbagai jenis setiap tahunnya ke Amerika atau sekitar 5 persen dari total ekspor baja ke seluruh dunia. Namun negara ini khawatir dengan kebijakan perdagangan Amerika. Lantaran hal itu, China dan Jepang akan melanjutkan dialog ekonomi setelah absen lebih dari tujuh tahun, untuk menjadi sinyal mencairnya hubungan ekonomi kedua negara.
Seperti diketahui China menjadi negara yang masuk dalam peningkatan tarif untuk produk baja dan aluminium yang diberikan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump bulan lalu. Sementara, di sisi lain sekutu AS lainnya, seperti Korea Selatan, telah diberikan pengecualian karena hubungan bilateral yang baik dengan Amerika Serikat.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, yang akan memimpin rapat delegasi tersebut, berencana untuk menjelaskan posisi Jepang untuk menegakkan sistem perdagangan internasional multilateral yang berpusat pada Organisasi Perdagangan Dunia.
Pada pertemuan puncak dengan Trump, Abe berniat mengusulkan pembentukan kerangka kerja baru untuk membahas masalah perdagangan dengan Amerika Serikat. Sebab Jepang, yang ekonominya yang bergantung pada ekspor telah mendapat banyak manfaat dari perdagangan bebas global.
Para diplomat China mengatakan ingin melakukan pembicaraan soal penetapan tarif tinggi impor baja AS dengan Jepang. Hal itu diterangkan bakal menjadi agenda khusus untuk membahas apa yang bisa dilakukan kedua negara terkait kebijakan AS yang mengenakan tarif sebesar 53% atas semua impor baja dari 12 negara, termasuk di dalamnya adalah Brazil, China, Kosta Rika, Mesir, India, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Thailand, Turki, dan Vietnam.
Mengutip Japantimes, pembahasan ini dilakukan dikarenakan Jepang juga menolak tindakan AS dalam menaikan tarif impor baja. Sebelumnya Industri baja Jepang mengatakan usulan Departemen Perdagangan Amerika Serikat kepada Presiden Donald Trump untuk membatasi impor baja melanggar prinsip-prinsip perdagangan bebas.
Jepang sendiri mengekspor sekitar 2 juta produk baja berbagai jenis setiap tahunnya ke Amerika atau sekitar 5 persen dari total ekspor baja ke seluruh dunia. Namun negara ini khawatir dengan kebijakan perdagangan Amerika. Lantaran hal itu, China dan Jepang akan melanjutkan dialog ekonomi setelah absen lebih dari tujuh tahun, untuk menjadi sinyal mencairnya hubungan ekonomi kedua negara.
Seperti diketahui China menjadi negara yang masuk dalam peningkatan tarif untuk produk baja dan aluminium yang diberikan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump bulan lalu. Sementara, di sisi lain sekutu AS lainnya, seperti Korea Selatan, telah diberikan pengecualian karena hubungan bilateral yang baik dengan Amerika Serikat.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono, yang akan memimpin rapat delegasi tersebut, berencana untuk menjelaskan posisi Jepang untuk menegakkan sistem perdagangan internasional multilateral yang berpusat pada Organisasi Perdagangan Dunia.
Pada pertemuan puncak dengan Trump, Abe berniat mengusulkan pembentukan kerangka kerja baru untuk membahas masalah perdagangan dengan Amerika Serikat. Sebab Jepang, yang ekonominya yang bergantung pada ekspor telah mendapat banyak manfaat dari perdagangan bebas global.
(akr)