Industri Baja China dalam Kondisi Kritis, Kok Bisa?

Senin, 11 Juli 2022 - 10:24 WIB
loading...
Industri Baja China dalam Kondisi Kritis, Kok Bisa?
Pabrik baja China membunyikan alarm setelah kondisi kritis menghantam industri, menyusul anjloknya margin akibat permintaan yang lemah. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Pabrik baja China membunyikan alarm setelah kondisi kritis menghantam industri, menyusul anjloknya margin akibat permintaan yang lemah. Peringatan paling keras datang dari Hunan Valin Iron & Steel Group, yang menggelar pertemuan pekan ini untuk membahas penurunan cepat di sektor baja.

Dilansir Bloomberg, Hunan Valin Iron dan Steel Group juga mempersiapkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk menghentikan produksi yang tidak menguntungkan. Mengutip pakar industri baja , pabrik yang berbasis di China Selatan itu mengatakan pihaknya memperkirakan krisis akan bertahan selama 5 tahun ke depan.



Pabrik-pabrik lain di Barat Laut dan Barat Daya di China juga telah bersiap untuk mengurangi produksi saat mereka menunggu belanja infrastruktur pemerintah untuk menghidupkan kembali permintaan baja. Stok saham telah membengkak jauh melampaui tren musiman setelah tindakan keras China terhadap sektor properti-nya dan kebijakan Covid Zero-nya mengekang aktivitas konstruksi.

Indeks manajer pembelian industri baja untuk Juni mencatat rekor terburuk dalam satu dekade pekan lalu. Meskipun persediaan mulai berkurang pada akhir bulan ketika China menghentikan beberapa pembatasan, mereka masih 23% lebih tinggi dari tahun lalu, menurut survei terbaru dari China Iron & Steel Association.



Presiden China, Xi Jinping telah menyerukan dorongan habis-habisan pada sektor infrastruktur untuk menyelamatkan ekonomi, tetapi tidak mungkin dapat dengan cepat secara penuh menebus permintaan yang hilang dari sektor real estate.

Pemotongan output dibandingkan tahun lalu, kemungkinan akan sejalan dengan harapan industri dan pemerintah. Pasalnya karena pengurangan pasokan akan mendukung harga serta membantu misi Beijing untuk membatasi emisi karbon dari sektor yang sangat berpolusi.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)