14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp264 Triliun Dicoret

Selasa, 17 April 2018 - 16:29 WIB
14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp264 Triliun Dicoret
14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp264 Triliun Dicoret
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengedrop 14 proyek pembangunan dari Proyek Strategis Nasional senilai Rp264 triliun. Adapun yang didrop dari kelompok Proyek Strategis Nasional itu, di antaranya proyek pembangunan kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur, sistem penyediaan air minum regional Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang) Sumatra Utara, bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, dan Kawasan Ekonomi Khusus Merauke.

“Total nilai proyek yang didrop dari Program Strategis Nasional adalah Rp264 triliun,” jelas Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta.

Meski begitu, setelah dilakukan evaluasi yang melibatkan kementerian/lembaga (K/L) terkait, pemerintah memutuskan akan melanjutkan pembangunan 222 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan paling lambat pada kuartal III/2019 sudah mulai dilakukan pembangunan konstruksinya.

Menko Darmin mengungkapkan, ke-222 Proyek Strategis Nasional itu terdiri atas 69 proyek jalan, 51 bendungan, 29 kawasan ekonomi khusus/kawasan industri/kawasan pariwisata. Selanjutnya 11 proyek energi, 10 pelabuhan, 8 proyek air bersih dan sanitasi, 6 bandara, 6 irigasi, 6 proyek smelter, 4 proyek teknologi, 3 proyek perumahan.

Selain itu 1 proyek pertanian dan kelautan, 1 proyek tanggul laut, 1 proyek pendidikan, 1 program pesawat terbang, serta 1 program agraria dan kehutanan. “Estimasi nilai investasinya lebih dari Rp4.100 triliun,” kata Darmin

Kriteria

Mengenai kriteria proyek yang dimasukkan dalam Program Strategis Nasional, Menko Darmin mengemukakan, jika proyek tersebut tidak akan bisa ada pembangunan fisik atau konstruksinya pada kuartal III tahun 2019 maka akan dianggap tidak diteruskan atau didrop. “Kalau didrop itu tidak berarti seumur-umur akan didrop, kalau nanti dia dipersiapkan lagi, dimajukan itu boleh saja,” ujarnya

Berdasarkan hasil evaluasi, menurut Darmin, dari semua Proyek Strategis Nasional yang ada maka yang akan selesai 100% sampai dengan kuartal III/2019 adalah sebanyak 48 proyek. Adapun yang sudah membangun, baru mulai beroperasi, belum 100% operasinya efektif tapi sudah mulai beroperasi adalah 94 proyek dan 1 program kelistrikan. Kemudian 86 proyek ditambah satu program mengenai industri pesawat, sudah akan mulai konstruksi tetapi baru akan mulai 2019 beroperasinya.

Ditambahkan Darmin, dari 222 proyek yang masuk Program Strategis Nasional tahun 2018 ini, terdapat satu proyek baru mengenai Universitas Islam internasional Indonesia, yang diusulkan Menteri Agama dan satu program baru terkait pemerataan ekonomi yang di dalamnya ada mengenai sertifikasi lahan, perhutanan sosial, reforma agraria, dan peremajaan perkebunan rakyat. “Jadi ada satu proyek, satu program tambahannya,” tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6568 seconds (0.1#10.140)