Menteri Rini Resmikan Klinik Eksekutif Rumah Sakit Pelni
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Pelni (Persero) yang bergerak di bidang kesehatan, Rumah Sakit Pelni atau RS Pelni, meresmikan fasilitas Klinik Eksekutif Heritage yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Peresmian tersebut dalam rangka merayakan hari jadi RS Pelni ke-100. Dengan melakukan top up, peserta BPJS dapat merasakan konsep layanan kesehatan one stop service yang lebih personal.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi inovasi pelayanan yang dilakukan RS Pelni tersebut. Sebab, peserta BPJS bisa semakin dimudahkan dalam memilih pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
Klinik Eksekutif Heritage dilengkapi dengan jajaran dokter spesialis senior yang siap memberikan layanan kesehatan yang prima dan mengutamakan kenyamanan pasien.
"Hadirnya Klinik Eksekutif Heritage dapat memberikan pelayanan kesehatan secara merata pada semua kalangan dan memberikan kemudahanan akses bagi pengguna BPJS untuk mendapat layanan kesehatan yang diinginkan," kata Rini dalam keterangan resmi, Jumat (20/4/2018).
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya Tobing mengungkapkan, RS Pelni merupakan anak perusahaan PT Pelni yang selalu menunjukan keunggulan dari sisi pelayanan untuk peserta BPJS.
"Kehadiran BPJS yang diamanatkan oleh undang-undang menjadi tantangan sekaligus peluang. RS Pelni bisa dikatakan berhasil menjadi rumah sakit BUMN yang pertama pada 1 Januari 2014 dan menyatakan kesiapannya melayani peserta BPJS sebagaimana yang diamanatkan UU Jaminan Kesehatan Nasional. Kini, manajemen RS Pelni mampu menjadi rujukan bagi banyak rumah sakit di Indonesia," ucap Insan.
Saat ini, jumlah proporsi pasien BPJS yang berobat ke RS Pelni mencapai 86% dari total keseluruhan pasien. Kunjungan rawat jalan mencapai 1.500 pasien per hari, kunjungan rawat inap mencapai 120 pasien per hari dengan Bed Occupancy Ratio (BOR) mencapai 78% dan angka operasi 70 pasien per hari.
Tingginya kunjungan masyarakat ke RS Pelni disebabkan pendekatan teknologi, seperti pemanfaatan mesin otomatis anjungan pendaftaran mandiri (APM) dan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone. Aplikasi ini tidak hanya memungkinkan pasien untuk mendaftarkan kunjungannya, tapi juga melakukan konsultasi gratis ke dokter umum maupun spesialis secara online.
"Dengan pemanfaatan teknologi informasi, Rumah Sakit Pelni dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efisien dan modern. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan smartphone, semakin mudah menjangkau layanan kesehatan tanpa antre panjang dan birokrasi yang melelahkan. Kami mengharapkan RS Pelni dapat menjadi rujukan nasional di industri kesehatan," ujar Insan.
Peresmian tersebut dalam rangka merayakan hari jadi RS Pelni ke-100. Dengan melakukan top up, peserta BPJS dapat merasakan konsep layanan kesehatan one stop service yang lebih personal.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi inovasi pelayanan yang dilakukan RS Pelni tersebut. Sebab, peserta BPJS bisa semakin dimudahkan dalam memilih pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
Klinik Eksekutif Heritage dilengkapi dengan jajaran dokter spesialis senior yang siap memberikan layanan kesehatan yang prima dan mengutamakan kenyamanan pasien.
"Hadirnya Klinik Eksekutif Heritage dapat memberikan pelayanan kesehatan secara merata pada semua kalangan dan memberikan kemudahanan akses bagi pengguna BPJS untuk mendapat layanan kesehatan yang diinginkan," kata Rini dalam keterangan resmi, Jumat (20/4/2018).
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya Tobing mengungkapkan, RS Pelni merupakan anak perusahaan PT Pelni yang selalu menunjukan keunggulan dari sisi pelayanan untuk peserta BPJS.
"Kehadiran BPJS yang diamanatkan oleh undang-undang menjadi tantangan sekaligus peluang. RS Pelni bisa dikatakan berhasil menjadi rumah sakit BUMN yang pertama pada 1 Januari 2014 dan menyatakan kesiapannya melayani peserta BPJS sebagaimana yang diamanatkan UU Jaminan Kesehatan Nasional. Kini, manajemen RS Pelni mampu menjadi rujukan bagi banyak rumah sakit di Indonesia," ucap Insan.
Saat ini, jumlah proporsi pasien BPJS yang berobat ke RS Pelni mencapai 86% dari total keseluruhan pasien. Kunjungan rawat jalan mencapai 1.500 pasien per hari, kunjungan rawat inap mencapai 120 pasien per hari dengan Bed Occupancy Ratio (BOR) mencapai 78% dan angka operasi 70 pasien per hari.
Tingginya kunjungan masyarakat ke RS Pelni disebabkan pendekatan teknologi, seperti pemanfaatan mesin otomatis anjungan pendaftaran mandiri (APM) dan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone. Aplikasi ini tidak hanya memungkinkan pasien untuk mendaftarkan kunjungannya, tapi juga melakukan konsultasi gratis ke dokter umum maupun spesialis secara online.
"Dengan pemanfaatan teknologi informasi, Rumah Sakit Pelni dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efisien dan modern. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan smartphone, semakin mudah menjangkau layanan kesehatan tanpa antre panjang dan birokrasi yang melelahkan. Kami mengharapkan RS Pelni dapat menjadi rujukan nasional di industri kesehatan," ujar Insan.
(ven)