Sulut Jadi Tujuan Investasi dan Pariwisata Dunia
A
A
A
MANADO - Posisi Sulawesi Utara (Sulut) di kancah global semakin diperhitungkan. Terbukti, Sulut menjadi utusan Indonesia di Symposium with The Macao Trade and Investment Promotion Institute (IPIM) yang digelar di Macau, China, Kamis (19/4).
Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Provinsi Sulut Jemmy Kumendong menjelaskan, IPIM sendiri memiliki tujuan untuk mempromosikan perdagangan eksternal, menarik investasi asing dan untuk mengembangkan perdagangan dan hubungan ekonomi antara Makau dan seluruh dunia, dengan meningkatkan saling pengertian dan mempromosikan kerja sama ekonomi.
Hebatnya kata dia, Sulut juga mendapat kehormatan bersanding dengan 14 negara lainnya dalam pertemuan yang menjadi bagian dari Visiting Program for China's Neighboring Countries tersebut. “Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw yang diutus Gubernur Olly Dondokambey untuk mengikuti pertemuan penting di negara tirai bambu itu,” katanya, Jumat (20/4).
Dalam kesempatan tersebut Wagub Steven menjelaskan, pengakuan dunia terhadap kemajuan Sulut bukan diperoleh secara tiba-tiba namun merupakan hasil dari kerja keras Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang mampu memanfaatkan seluruh potensi dan letak geografis Sulut yang strategis.
“Sulut semakin dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia dan Asia Pasifik yang pantas dijadikan tujuan investasi dan pariwisata karena letak, potensi dan stabilitas politik dan keamanannya,” jelas Kandouw.
Diketahui, realisasi investasi di Sulut 2017 mampu mencapai Rp7,9 triliun ketika target dalam RPJMD 2016-2021 hanya Rp2,5 triliun setiap tahun. Menurut Kandouw, berbagai terobosan yang dilakukan Olly berhasil menempatkan Sulut sebagai salah satu daerah tujuan investasi potensial di dunia sehingga layak dilirik negara lain.
“Ini merupakan satu kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Utara dimana dalam 26 bulan kepemimpinan, OD-SK berhasil membuat Sulut berlari meninggalkan 33 Provinsi lain di Indonesia” bebernya.
Kenyataan itu sambung dia menjadi pertanda bahwa persaingan yang terjadi di tingkat global saat ini justru lebih mengarah ke persaingan regional. “Saat ini persaingan dunia internasional ternyata semakin spesifik ke persaingan tingkat regional bahkan provinsi” imbuhnya.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat persahabatan dan kerjasama ditingkat pemerintah daerah antara Tiongkok dan negara tetangga, pemerintah daerah administratif special Macao Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menyelenggarakan program kunjungan Kepala Daerah untuk membahas sejumlah kerjasama antar negara.
Sebanyak 25 negara di undang dalam acara itu. Pemerintah Provinsi Sulut mendapat kehormatan undangan untuk mengikuti kegiatan tersebut, Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili oleh Wakil Gubernur Steven Kandouw, Kepala Biro Kesejahteraan rakyat dr. Kartika Defi Kandouw Tanos dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Henry Katjili.
Kumendong juga menjelaskan, pertemuan itu juga dipaparkan sejumlah keberhasilan pembangunan Provinsi Sulut, satu diantaranya adalah bidang pariwisata yang berkembang pesat karena kunjungan wisatawan asal Tiongkok yang melakukan kunjungan wisata ke Sulut.
Persaingan dunia internasional semakin spesifik ke persaingan tingkat regional bahkan provinsi, khusus pariwisata yang merupakan kerjasama utama antara pemeritah Indonesia dan Tiongkok perlu ditingkatkan.
Beberapa faktor penunjang diperbaiki agar semakin minim hambatan dalam kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Sulut maupun sebaliknya. Wagub mengharapkan adanya kerjasama penerbangan langsung dari Tiongkok ke Manado agar akses wisatawan makin gampang dalam mengunjungi Sulut.
Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Provinsi Sulut Jemmy Kumendong menjelaskan, IPIM sendiri memiliki tujuan untuk mempromosikan perdagangan eksternal, menarik investasi asing dan untuk mengembangkan perdagangan dan hubungan ekonomi antara Makau dan seluruh dunia, dengan meningkatkan saling pengertian dan mempromosikan kerja sama ekonomi.
Hebatnya kata dia, Sulut juga mendapat kehormatan bersanding dengan 14 negara lainnya dalam pertemuan yang menjadi bagian dari Visiting Program for China's Neighboring Countries tersebut. “Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw yang diutus Gubernur Olly Dondokambey untuk mengikuti pertemuan penting di negara tirai bambu itu,” katanya, Jumat (20/4).
Dalam kesempatan tersebut Wagub Steven menjelaskan, pengakuan dunia terhadap kemajuan Sulut bukan diperoleh secara tiba-tiba namun merupakan hasil dari kerja keras Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang mampu memanfaatkan seluruh potensi dan letak geografis Sulut yang strategis.
“Sulut semakin dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia dan Asia Pasifik yang pantas dijadikan tujuan investasi dan pariwisata karena letak, potensi dan stabilitas politik dan keamanannya,” jelas Kandouw.
Diketahui, realisasi investasi di Sulut 2017 mampu mencapai Rp7,9 triliun ketika target dalam RPJMD 2016-2021 hanya Rp2,5 triliun setiap tahun. Menurut Kandouw, berbagai terobosan yang dilakukan Olly berhasil menempatkan Sulut sebagai salah satu daerah tujuan investasi potensial di dunia sehingga layak dilirik negara lain.
“Ini merupakan satu kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Utara dimana dalam 26 bulan kepemimpinan, OD-SK berhasil membuat Sulut berlari meninggalkan 33 Provinsi lain di Indonesia” bebernya.
Kenyataan itu sambung dia menjadi pertanda bahwa persaingan yang terjadi di tingkat global saat ini justru lebih mengarah ke persaingan regional. “Saat ini persaingan dunia internasional ternyata semakin spesifik ke persaingan tingkat regional bahkan provinsi” imbuhnya.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat persahabatan dan kerjasama ditingkat pemerintah daerah antara Tiongkok dan negara tetangga, pemerintah daerah administratif special Macao Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menyelenggarakan program kunjungan Kepala Daerah untuk membahas sejumlah kerjasama antar negara.
Sebanyak 25 negara di undang dalam acara itu. Pemerintah Provinsi Sulut mendapat kehormatan undangan untuk mengikuti kegiatan tersebut, Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili oleh Wakil Gubernur Steven Kandouw, Kepala Biro Kesejahteraan rakyat dr. Kartika Defi Kandouw Tanos dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Henry Katjili.
Kumendong juga menjelaskan, pertemuan itu juga dipaparkan sejumlah keberhasilan pembangunan Provinsi Sulut, satu diantaranya adalah bidang pariwisata yang berkembang pesat karena kunjungan wisatawan asal Tiongkok yang melakukan kunjungan wisata ke Sulut.
Persaingan dunia internasional semakin spesifik ke persaingan tingkat regional bahkan provinsi, khusus pariwisata yang merupakan kerjasama utama antara pemeritah Indonesia dan Tiongkok perlu ditingkatkan.
Beberapa faktor penunjang diperbaiki agar semakin minim hambatan dalam kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Sulut maupun sebaliknya. Wagub mengharapkan adanya kerjasama penerbangan langsung dari Tiongkok ke Manado agar akses wisatawan makin gampang dalam mengunjungi Sulut.
(akr)