AS Pasar Potensial Produk dan Wisata Halal Indonesia
A
A
A
CHICAGO - Kesadaran mengkonsumsi makanan halal yang diproses sesuai dengan Hukum Islam semakin tinggi di kalangan masyarakat Muslim dan non Muslim Amerika Serikat (AS). Walaupun segmen pasar produk halal masih lebih kecil dibandingkan dengan produk organik dan kosher, namun kalangan industri makanan yakin minat terhadap produk makanan halal akan semakin meningkat.
"Chicago dan sekitarnya dengan jumlah penduduk Muslim sekitar 500.000 orang merupakan pasar potensial untuk produk halal Indonesia. Chicago merupakan kota dengan jumlah penduduk Muslim terbesar ketiga di AS setelah New York dan Detroit, dan umumnya merupakan golongan menengah atas dengan profesi sebagai pengusaha, dokter, bankir dan akademisi," kata Konjen RI Chicago Rosmalawati Chalid pada pameran I Heart Halal yang berlangsung di Chicago.
Ia menambahkan, warga Chicago menjadi target utama produk halal Indonesia mulai dari makanan, minuman, fesyen hingga wisata halal. Sambung dia, produk-produk halal Indonesia yang dipromosikan lewat pameran I Heart Halal juga sudah dijual di sejumlah supermarket besar di Chicago dan online seperti indomie, keripik kentang, ubi, singkong dan talas, permen, biskuit, dan lain sebagainya termasuk batik.
Dengan melihat animo pengunjung pameran terhadap produk halal Indonesia, Ia yakin Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan produk negara lainnya. "Saya perhatikan sejak pameran dimulai di stand indomie selalu ada antrian pengunjung yang ingin mencicipi sampel indomie maupun yang ingin membelinya. Pak Eddy Soekor Regional Manager Indofood Kanada saya lihat sampai kewalahan memasak indomie goreng untuk memenuhi keinginan pengunjung yang rela antri untuk sekedar mencicipi indomie goreng. Sebanyak 3.800 bungkus indomie ludes dibeli pengunjung pameran," jelasnya.
"Melalui pameran ini KJRI juga mempromosikan produk khas Sumbar agar dapat masuk pasar setempat. Untuk keperluan pameran ini Bapak Gubernur Sumbar langsung mengirim dari Padang: rendang, keripik balado dan sugon, yang juga disukai pengunjung yang mencicipinya karena rasanya yang lezat dan unik," sambungnya
Konjen Rosmalawati juga mempromosikan keunggulan wisata halal Indonesia melalui diskusi panel yang dihadiri oleh sekitar 150 orang. Wisata halal Indonesia yang mengedepankan antara lain pariwisata yang Ramah untuk Keluarga bagi wisatawan muslim dengan mengunggulkan layanan makanan bersertifikat halal, toilet yang ramah dengan adanya air, dan fasilitas ibadah, dan layanan objek pariwisata yang kondusif.
Konsep gaya hidup halal telah menghasilkan berbagai penghargaan yaitu Lombok sebagai World's Best Halal Tourism Destination & World's Best Halal Honeymoon Destination, Jakarta dengan Sofyan Hotel sebagai World's Best Family Friendly Hotel, Aceh sebagai World's Best Halal Cultural Destination, dan Sumatera Barat sebagai World's Best Halal Destiantion & World's Best Halal Culinary Destination.
Indonesia juga naik peringkat dari peringkat ke-3 di tahun 2017 menjadi peringkat ke-2 di tahun 2018 setelah Malaysia dalam ukuran peringkat Global Muslim Travel Index (GMTI) Ranking yang merupakan indeks paling komprehensif untuk mengukur kualitas dan kuantitas Wisata Halal di berbagai negara. Berbagai paket wisata ke Sumbar, Aceh dan Lombok serta paket wisata lainnya dibagikan kepada pengunjung stand Indonesia. Banyak pengunjung yang terkesan dengan adanya wisata halal di Indonesia.
"Hasil transaksi retail produk Indonesia yang rata-rata dijual seharga US$ 1 hampir mencapai US$ 2000. Disamping itu terdapat 6 distributor dari Los Angeles, Dallas, Toronto dan New York yang berminat memasarkan indomie dan keripik kentang, ubi, talas dan singkong, biskuit Dannish dan permen berbagai rasa. Sementara untuk wisata halal, terdapat ketertarikan untuk kunjungan wisata, fam trip, dan kegiatan mempromosikan rendang," ujar Konjen Rosmalawati mengakhiri penjelasannya.
Partisipasi KJRI dan ITPC Chicago pada acara tersebut didukung oleh Tim Pengembangan Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata RI, Pemprov Sumatera Barat dan pengusaha diaspora Indonesia. Berbagai buku panduan, brosur wisata halal Indonesia dan goodie bag dibagikan kepada para pengunjung selama 3 hari.
I Heart Halal diselenggarakan oleh the Islamic Food and Nutrition Council of America (IFANCA), lembaga setempat yang mengeluarkan sertifikat halal untuk produk retail dan industri yang akan dipasarkan di seluruh AS maupun untuk diekspor. Acara merupakan ajang promosi pameran gaya hidup Muslim yang pertama kali diselenggarakan di Amerika Serikat.
Sebanyak 93 peserta dari berbagai negara memamerkan berbagai produk halal, antara lain seperti makanan dan minuman, produk kecantikan, perlengkapan busana muslim dan travelling. Acara dikunjungi sekitar 10.000 orang yang datang dari berbagai penjuru AS dan Kanada.
"Chicago dan sekitarnya dengan jumlah penduduk Muslim sekitar 500.000 orang merupakan pasar potensial untuk produk halal Indonesia. Chicago merupakan kota dengan jumlah penduduk Muslim terbesar ketiga di AS setelah New York dan Detroit, dan umumnya merupakan golongan menengah atas dengan profesi sebagai pengusaha, dokter, bankir dan akademisi," kata Konjen RI Chicago Rosmalawati Chalid pada pameran I Heart Halal yang berlangsung di Chicago.
Ia menambahkan, warga Chicago menjadi target utama produk halal Indonesia mulai dari makanan, minuman, fesyen hingga wisata halal. Sambung dia, produk-produk halal Indonesia yang dipromosikan lewat pameran I Heart Halal juga sudah dijual di sejumlah supermarket besar di Chicago dan online seperti indomie, keripik kentang, ubi, singkong dan talas, permen, biskuit, dan lain sebagainya termasuk batik.
Dengan melihat animo pengunjung pameran terhadap produk halal Indonesia, Ia yakin Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan produk negara lainnya. "Saya perhatikan sejak pameran dimulai di stand indomie selalu ada antrian pengunjung yang ingin mencicipi sampel indomie maupun yang ingin membelinya. Pak Eddy Soekor Regional Manager Indofood Kanada saya lihat sampai kewalahan memasak indomie goreng untuk memenuhi keinginan pengunjung yang rela antri untuk sekedar mencicipi indomie goreng. Sebanyak 3.800 bungkus indomie ludes dibeli pengunjung pameran," jelasnya.
"Melalui pameran ini KJRI juga mempromosikan produk khas Sumbar agar dapat masuk pasar setempat. Untuk keperluan pameran ini Bapak Gubernur Sumbar langsung mengirim dari Padang: rendang, keripik balado dan sugon, yang juga disukai pengunjung yang mencicipinya karena rasanya yang lezat dan unik," sambungnya
Konjen Rosmalawati juga mempromosikan keunggulan wisata halal Indonesia melalui diskusi panel yang dihadiri oleh sekitar 150 orang. Wisata halal Indonesia yang mengedepankan antara lain pariwisata yang Ramah untuk Keluarga bagi wisatawan muslim dengan mengunggulkan layanan makanan bersertifikat halal, toilet yang ramah dengan adanya air, dan fasilitas ibadah, dan layanan objek pariwisata yang kondusif.
Konsep gaya hidup halal telah menghasilkan berbagai penghargaan yaitu Lombok sebagai World's Best Halal Tourism Destination & World's Best Halal Honeymoon Destination, Jakarta dengan Sofyan Hotel sebagai World's Best Family Friendly Hotel, Aceh sebagai World's Best Halal Cultural Destination, dan Sumatera Barat sebagai World's Best Halal Destiantion & World's Best Halal Culinary Destination.
Indonesia juga naik peringkat dari peringkat ke-3 di tahun 2017 menjadi peringkat ke-2 di tahun 2018 setelah Malaysia dalam ukuran peringkat Global Muslim Travel Index (GMTI) Ranking yang merupakan indeks paling komprehensif untuk mengukur kualitas dan kuantitas Wisata Halal di berbagai negara. Berbagai paket wisata ke Sumbar, Aceh dan Lombok serta paket wisata lainnya dibagikan kepada pengunjung stand Indonesia. Banyak pengunjung yang terkesan dengan adanya wisata halal di Indonesia.
"Hasil transaksi retail produk Indonesia yang rata-rata dijual seharga US$ 1 hampir mencapai US$ 2000. Disamping itu terdapat 6 distributor dari Los Angeles, Dallas, Toronto dan New York yang berminat memasarkan indomie dan keripik kentang, ubi, talas dan singkong, biskuit Dannish dan permen berbagai rasa. Sementara untuk wisata halal, terdapat ketertarikan untuk kunjungan wisata, fam trip, dan kegiatan mempromosikan rendang," ujar Konjen Rosmalawati mengakhiri penjelasannya.
Partisipasi KJRI dan ITPC Chicago pada acara tersebut didukung oleh Tim Pengembangan Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata RI, Pemprov Sumatera Barat dan pengusaha diaspora Indonesia. Berbagai buku panduan, brosur wisata halal Indonesia dan goodie bag dibagikan kepada para pengunjung selama 3 hari.
I Heart Halal diselenggarakan oleh the Islamic Food and Nutrition Council of America (IFANCA), lembaga setempat yang mengeluarkan sertifikat halal untuk produk retail dan industri yang akan dipasarkan di seluruh AS maupun untuk diekspor. Acara merupakan ajang promosi pameran gaya hidup Muslim yang pertama kali diselenggarakan di Amerika Serikat.
Sebanyak 93 peserta dari berbagai negara memamerkan berbagai produk halal, antara lain seperti makanan dan minuman, produk kecantikan, perlengkapan busana muslim dan travelling. Acara dikunjungi sekitar 10.000 orang yang datang dari berbagai penjuru AS dan Kanada.
(akr)