Askrindo Syariah Gelontorkan Rp1,5 T untuk Penambahan Biaya Syariah
A
A
A
JAKARTA - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) tentang penambahan pembiayaan syariah sebesar Rp1,5 triliun.
Direktur Utama Askrindo Syariah Soegiharto mengatakan, perkembangan pembiayaan LPDB-KUMKM telah berlangsung sejak 2008 sampai 2016, dengan total penyaluran sebesar Rp1,5 triliun atau sebesar 17%.
"Ditahun 2017, total alokasi dana bergulir sebesar Rp1,5 triliun dan Rp450 milar diantaranya untuk pembiayaan syariah," ujar Soegiharto di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembiayaan yang dilakukan oleh Askrindo Syariah dari pembiayaan LPDB-KUMKM telah disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS), Unit Simpan PInjam Pembiayaan Syariah (USPPS) dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).
"Total penyaluran dana bergulir sebesar Rp8,49 triliun untuk 1.012 juta UMKM disalurkan melalui 4.300 mitra-mitra LPDB-KUMKM. Ini menjadi peluang yang besar bagi Askrindo Syariah untuk terus meningkatkan kualitas serta penyaluran pembiayaan dari LPDB-KUMKM," katanya.
Sampai akhir 2018, Askrindo Syariah menargetkan bisa menjamin pembiayaan Rp18 triliun. Tak hanya memperkuat kerja sama dengan perbankan syariah nasional, Askrindo Syariah juga memperkuat kerja sama dengan perbankan serangkaian kerja sama dengan berbagai industri keuangan lainnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kepuasan terhadap nasabah-nasabahnya, Askrindo Syariah berupaya melakukan One Stop Service untuk melayani seluruh kebutuhan nasabah dengan melakukan bundling product. Demikian pula crossing product untuk saling bersinergi, baik penjaminan pembiayaan, transaksi perdagangan dan lain-lain.
Direktur Utama Askrindo Syariah Soegiharto mengatakan, perkembangan pembiayaan LPDB-KUMKM telah berlangsung sejak 2008 sampai 2016, dengan total penyaluran sebesar Rp1,5 triliun atau sebesar 17%.
"Ditahun 2017, total alokasi dana bergulir sebesar Rp1,5 triliun dan Rp450 milar diantaranya untuk pembiayaan syariah," ujar Soegiharto di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembiayaan yang dilakukan oleh Askrindo Syariah dari pembiayaan LPDB-KUMKM telah disalurkan kepada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS), Unit Simpan PInjam Pembiayaan Syariah (USPPS) dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).
"Total penyaluran dana bergulir sebesar Rp8,49 triliun untuk 1.012 juta UMKM disalurkan melalui 4.300 mitra-mitra LPDB-KUMKM. Ini menjadi peluang yang besar bagi Askrindo Syariah untuk terus meningkatkan kualitas serta penyaluran pembiayaan dari LPDB-KUMKM," katanya.
Sampai akhir 2018, Askrindo Syariah menargetkan bisa menjamin pembiayaan Rp18 triliun. Tak hanya memperkuat kerja sama dengan perbankan syariah nasional, Askrindo Syariah juga memperkuat kerja sama dengan perbankan serangkaian kerja sama dengan berbagai industri keuangan lainnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kepuasan terhadap nasabah-nasabahnya, Askrindo Syariah berupaya melakukan One Stop Service untuk melayani seluruh kebutuhan nasabah dengan melakukan bundling product. Demikian pula crossing product untuk saling bersinergi, baik penjaminan pembiayaan, transaksi perdagangan dan lain-lain.
(ven)