Bekraf Pertemukan Startup dengan Investor di GVS 2018

Rabu, 25 April 2018 - 22:57 WIB
Bekraf Pertemukan Startup...
Bekraf Pertemukan Startup dengan Investor di GVS 2018
A A A
JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengajak beberapa startup Indonesia terpilih mengikuti program Global Ventures Summit (GVS) 2018. GVS merupakan rangkaian kegiatan tur yang diprakarsai Parkpine Capital, bertujuan mempertemukan startup potensial dengan investor pilihan dari Silicon Valley. Acara ini diselenggarakan di JW Marriott Jakarta, pada 25-27 April 2018.

Tahun ini, GVS membawa tema besar “Empowering Scalable Technologies in High Growth Markets”, menghubungkan 100+ venture capital dan 200+ angel investor di empat kota yang disinggahi, yakni Meksiko, Los Angeles, Dubai, dan Jakarta. Beberapa lineup investor yang akan hadir termasuk Lo Toney (Google Ventures), Joshua Slayton (AngelList), Jay Eum (TransLink Capital), dan beberapa lainnya.

Untuk startup ada juga acara pitch battle, memperebutkan total hadiah USD50.000 dan kunjungan ke Silicon Valley. Rangkaian acara pitch battle di GVS dapat diikuti oleh tim yang terdiri minimal dua orang.

Pitching yang dikumpulkan berupa business plan yang berhubungan dengan teknologi. Dalam sesi ini akan ada lima juri yang terdiri dari investor, pelaku startup dan figur bisnis lainnya. Setiap tim akan diberikan waktu 6 menit untuk mempresentasikan idenya, dan 3 menit untuk sesi tanya jawab dengan juri.

"Acara Global Venture Summit ini adalah suatu acara, di mana para startup Indonesia mendapatkan kesempatan sharing dari para pembicara internasional yang terdiri dari inkubator, accelerator, mentor, partner dan investor. Acara ini merupakan kesempatan bagi para startup bertukar pikiran dan berjejaring," ujar Deputi bidang Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari di Jakarta, Rabu (25/4/2018)

Dia menjelaskan Bekraf bertugas membangun ekosistem startup Indonesia yang artinya sebanyak mungkin menghadirkan dan membukakan jalan kolaborasi bagi "stakeholder" startup yang terdiri dari talenta, kekayaan intelektual, mentor, inkubator bisnis, accelerator, Investor dan pasar.

Sampai 2017, Indonesia telah mempunyai empat Unicorn (startup yang evaluasinya di atas USD1 miliar). Di mana jenis startup yang tumbuh adalah e-Commerce, On-Demand Service dan Fintech. Untuk 2018 jenis startup baru adalah Logistic, Digital Enabler, Talent Scouting, Agriculture beserta penggunaan teknologi IOT, blockchain dan Artificial Intellegence.

Menurut data terakhir dari Daily Social, selama 2017 jumlah investasi yang diungkap adalah USD3 miliar, jumlah startup baru sebanyak 230. Jumlah startup yang mengalami "merger dan aquisition" adalah 14 dan ada dua startup yang melantai di bursa.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)