Harga Minyak Naik Setelah Netanyahu Sebut Iran Produksi Senjata Nuklir
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak dunia melonjak setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim, memiliki bukti Iran menjalankan program rahasia untuk memproduksi senjata nuklir.
Klaim Netanyahu membuat Presiden AS Donald Trump tersudut. Pasalnya, pada 12 Mei ini, AS harus memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Iran atas program nuklir Negeri Mullah. Disinyalir Israel akan mendesak Amerika Serikat untuk memberi sanksi kepada produsen minyak terbesar ketiga di OPEC tersebut.
Melansir dari CNBC, Selasa (1/5/2018), imbas dari klaim Netanyahu ini, membuat harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate naik 32 sen menjadi USD69,34 per barel. Sebelum pidato Netanyahu, harga WTI masih di level USD68,42 per barel.
Hal sama untuk harga minyak mentah Brent International, yang naik 56 sen menjadi USD75,41 per barel usai pidato PM Israel. Sebelumnya Brent berada di level USD73,47 per barel/
Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional telah berulang kali menegaskan bahwa Iran berpegang pada ketentuan perjanjian 2015. Teheran bernegosiasi dengan Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran menerima batasan program nuklirnya dan membuka fasilitas kepada para inspektur internasional sebagai imbalan bagi masyarakat internasional untuk mencabut sanksi ekonomi atas Iran.
Menteri Luar Negeri AS yang baru, Mike Pompeo saat bertemu dengan Netanyahu, didesak agar Amerika menarik diri dari kesepakatan dengan Iran. Dan meminta mitra Eropa juga memperketat persyaratan perjanjian.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mempertahankan perjanjian. Dan saat bertemu dengan Trump pekan lalu, Macron juga menegaskan bahwa Iran tetap setia dengan kesepakatan.
Klaim Netanyahu membuat Presiden AS Donald Trump tersudut. Pasalnya, pada 12 Mei ini, AS harus memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Iran atas program nuklir Negeri Mullah. Disinyalir Israel akan mendesak Amerika Serikat untuk memberi sanksi kepada produsen minyak terbesar ketiga di OPEC tersebut.
Melansir dari CNBC, Selasa (1/5/2018), imbas dari klaim Netanyahu ini, membuat harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate naik 32 sen menjadi USD69,34 per barel. Sebelum pidato Netanyahu, harga WTI masih di level USD68,42 per barel.
Hal sama untuk harga minyak mentah Brent International, yang naik 56 sen menjadi USD75,41 per barel usai pidato PM Israel. Sebelumnya Brent berada di level USD73,47 per barel/
Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional telah berulang kali menegaskan bahwa Iran berpegang pada ketentuan perjanjian 2015. Teheran bernegosiasi dengan Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran menerima batasan program nuklirnya dan membuka fasilitas kepada para inspektur internasional sebagai imbalan bagi masyarakat internasional untuk mencabut sanksi ekonomi atas Iran.
Menteri Luar Negeri AS yang baru, Mike Pompeo saat bertemu dengan Netanyahu, didesak agar Amerika menarik diri dari kesepakatan dengan Iran. Dan meminta mitra Eropa juga memperketat persyaratan perjanjian.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mempertahankan perjanjian. Dan saat bertemu dengan Trump pekan lalu, Macron juga menegaskan bahwa Iran tetap setia dengan kesepakatan.
(ven)