Proyek Rel Kereta Api Double Track di Medan Akan Rampung Akhir 2018

MEDAN - Anggota DPR RI dari komisi V Nursyirwan Sudjono bersama dengan Anggota DPR RI dari komisi 3 Trinedya Panjaitan serta didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat melakukan peninjauan pembangunan proyek jalur kereta api double track yang menghubungkan stasiun kereta api Medan dengan Bandara Kualanamu. Dalam kunjungan tersebut, mereka diterima langsung oleh penanggung jawab lapangan pengerjaan proyek, Galih Setyatanto dan sejumlah pekerja.

Kepada ketiganya, Galih mengungkapkan bahwa pembangunan proyek yang sumber dananya berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) ini akan rampung pada akhir 2018 ini. "Target kita bukan November pembangunan jalur kereta api ini selesai. Insya Allah 2019 sudah dapat dioperasikan," ungkap Galih, Selasa (3/5/2018).

Sementara itu, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan bahwa salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Medan adalah dengan pembangunan transportasi berbasis rel seperti LRT (Light Rail Transit). "Karena jika angkutan massal kita berbasis jalan raya seperti busway akan sulit karena jalan di Sumut kecil dan sult melakukan pembebesan lahannya," ujar Djarot.

"Maka, upayanya adalah dengan mendorong penggunaan angkutan berbasis rel atau menggunakan sistem LRT," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Kemudian ditentukan titik di mana akan dibangun lokasi transit dengan konsep TOD (Transit Oriented Development). Tujuannya untuk mengintegrasikan moda transportasi yang sudah ada, utamanya Medan, Deliserdang dan Binjai. "Maka dengan cara seperti itu lanjut Djarot, maka kemacetan di Kota Medan akan teratasi karena kita dorong orang untuk naik kereta api," ucapnya.

Diketahui, pembangunan jalur kereta elevated atau kereta layang di Stasiun Medan rencananya akan diselesaikan pada November tahun ini. Jalur kereta yang melintasi kota Medan hingga Kualanamu di Deli Serdang tersebut berjarak 32 kilometer.