Jarang Muncul, Sejumlah Sosok Ini Tak Setenar Brand yang Didirikan

Sabtu, 05 Mei 2018 - 13:50 WIB
Jarang Muncul, Sejumlah Sosok Ini Tak Setenar Brand yang Didirikan
Jarang Muncul, Sejumlah Sosok Ini Tak Setenar Brand yang Didirikan
A A A
BEBERAPA pendiri brand terkenal biasa muncul di hadapan publik. Wajah mereka pun kerap menghiasi halaman media massa. Mereka setenar brand yang mereka bangun. Namun ada sejumlah tokoh yang lebih memilih menghindar dari sorotan media dan publik. Di balik sosok yang tidak banyak dilihat orang, ada cerita sukses yang sangat luar biasa. Perusahaan, produk, dan brand yang mereka usung pun terus menjadi sumber inspirasi dunia.

Pendiri Nike, Phil Hampson Knight, salah satunya. Pria kelahiran Portland, Oregon, AS, 24 Februari 1938 ini sangat hobi berlari sejak muda. Dia rutin berolahraga bersama pelatihnya, Bill Bowerman. Namun mereka kurang puas dengan kualitas sepatu lari yang dijual di AS pada 1960-an. "Keduanya kemudian mendirikan Blue Ribbon Sports, perusahaan yang menjual sneaker asal Jepang pada 25 Januari 1964," papar laporan Brightside.me. Seiring waktu, Bill dan Phil merasa semakin sulit bekerja sama dengan para distributor. Mereka akhirnya memutuskan membuat merek sneaker sendiri.

Pada 30 Mei 1971, keduanya resmi menggunakan nama Nike, Inc untuk perusahaan mereka dengan logo Swoosh yang terkenal itu. Logo ini merupakan kreasi Carolyn Davidson, seorang mahasiswi Portland State University. Saat itu usia Knight menginjak 33 tahun. Pada Januari 2018, majalah Forbes menahbiskan Knight sebagai orang terkaya nomor 28 di dunia dengan kekayaan sekitar USD30 miliar.

Pemilik Starbucks, Howard Schultz,64, juga tidak banyak muncul ke publik. Starbucks awalya adalah toko yang menjual biji kopi dan peralatan kopi di Seattle. Toko ini berdiri sejak 1971. Pada 1987, Howard yang saat itu berusia 34 tahun membeli toko tersebut, kemudian mengubah konsepnya menjadi kedai kopi secara keseluruhan. "Howard terinspirasi oleh suasana bar espresso Italia dan bisa dikatakan dia salah satu yang membuat minuman berbasis espresso itu populer di AS. Kini Starbucks dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru dunia," demikian ulasan Brightside.me.

Pendiri Zara, Amancio Ortega,82, berada di urutan selanjutnya sebagai sosok yang jarang muncul di media. Ortega memulai bisnisnya pada 1972 setelah sempat bekerja di sebuah toko busana di Kota La Coruna, Spanyol. Di usia 36 tahun, Ortega mendirikan toko bernama Confecciones Goa yang menjual jubah mandi tenun buatan ribuan wanita setempat. Pada 1975, dia membuka toko Zara yang pertama. Sekarang Zara merupakan bagian dari grup Inditex (Industrias de Diseño Textil Sociedad Anónima) yang menaungi jaringan toko pakaian dan aksesori Zara, Mas simo Dutti, Oysho, Zara Home, Kiddy's Class, Tempe, Stradivarius, Pull and Bear, dan Bershka.

Ortega sangat menutup diri dan bersikap sederhana. Baru pada 1999 foto dirinya diterbitkan dan muncul di hadapan publik pada tahun 2000. Forbes menyebutkan, per 7 September 2016, Ortega merupakan orang terkaya di Eropa dan orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih USD79,5 miliar.

Pendiri Pandora, suami-istri Per Enevoldsen dan Winnie Liljeborg, muncul dalam daftar tokoh yang tidak banyak muncul ke publik. Pada 1982, keluarga Enevoldsen membuka toko perhiasan kecil di Kopenhagen, Denmark. Mereka mengimpor perhiasan dari Thailand dan menjualnya. Pada 1989, ketika perusahaan semakin besar, mereka memutuskan membuat desain perhiasan sendiri.

Basis produksi tetap berada di Thailand. Pandora juga sempat memproduksi arloji. Kelebihan Pandora adalah para pembeli bisa memesan desain perhiasan sesuai dengan keinginan mereka. Sekarang Pandora adalah perusahaan perhiasan terbesar nomor 3 di dunia setelah Cartier dan Tiffany & Co.

Setelah perhiasan, kita beralih ke produk olahan cokelat. Anda tahu Nutella? Selai cokelat ini dirilis oleh Ferrero, sebuah perusahaan makanan yang berpusat di Alba, Provinsi Cuneo, Italia. Selain Nutella, produk lain Ferrero adalah Ferrero Rocher, Kinder, Tic Tac, dll.
Ferrero didirikan Michele Ferrero pada 1957. Michele mendirikan bisnis keluarga yang membuat pasta cokelat dengan kacang. Dia senang berinovasi untuk aneka produknya.

"Misalnya telur cokelat Kinder Surprise. Dia tahu anak-anak suka cokelat dan orang tua membuatkan mereka susu cokelat. Michele menggabungkan kedua produk tersebut. Dia juga menciptakan permen Ferrero Rocher dan Raffaello serta memperbaiki resep cokelat dan memberinya nama Nutella," papar Brightside.me.

Michele mengetahui bahwa perempuan Amerika peduli dengan bobot badan mereka dan ingin tampil menarik. Karena itu Michele menciptakan Tic Tac yang hanya memiliki 2 kalori. Michele meninggal pada 14 Februari 2015 dalam usia 90 tahun.

Sementara itu pendiri Hard Rock Cafe Isaac Tigrett dan Peter Morton juga jarang sekali muncul di hadapan pers maupun publik. Jaringan kafe terkenal di dunia itu memiliki sejarah menarik. Pada 1969, The Doors merekam album Morrison Hotel. Mereka menyebut nama Hard Rock dalam lagu. Mereka membuat beberapa gambar suasana kafe dan memasang foto di bagian belakang sampul album. Setahun kemudian dua warga Inggris menelepon Isaac Ti grett dan Peter Morton meminta izin membuka kafe di London dengan nama Hard Rock Cafe. Keduanya tidak keberatan dan kafe itu pun segera berkembang pesat.

Pendiri Lacoste, Rene Lacoste, adalah seorang mantan pemain tenis asal Prancis. Pada 1920-an, orang bermain tenis dengan kaus lengan panjang. Pada 1926, pemain tenis Rene Lacoste menjahit kaus lengan pendek untuk satu turnamen. Dia menjahit baju itu sendiri. Rene memiliki panggilan "buaya" karena dia selalu mengalahkan lawannya jika mereka membuat kesalahan. Inilah mengapa gambar buaya kecil muncul di kaus itu. Gambar itu pun menjadi logo perusahaan. Pada 1933, Rene mendirikan perusahaan yang membuat kaus untuk tenis, golf, dan berlayar.

Pendiri Lego, Ole Kirk Christiansen, juga hampir tidak pernah muncul di hadapan publik. Pada awal 1930-an, Ole Kirk membuka perusahaan yang membuat papan seterika dan tangga. Dia kemudian lebih banyak membuat mainan kayu. "Lego" berisi dua kata dalam bahasa Denmark, yakni "leg" yang artinya bermain dan "odt" yang artinya bagus. Pada awal 1947, mainan itu dibuat dari plastik dan memiliki bagian khusus sehingga anak-anak dapat menggabungkannya. Inilah proses munculnya Lego. Ole meninggal saat berusia 66 tahun dan empat putranya mewarisi perusahaan.

Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, pun terhitung tak sering tampil di hadapan publik. Google didirikan oleh dua mahasiswa dari Universitas Stanford itu, Larry Page dan Sergei Brin. Pada 1998, mereka mendaftarkan domain google.com. Nama Google berasal dari bahasa Inggris googol yang artinya nomor dengan 100 nol.

Yang terakhir adalah pendiri Instagram, Kevin Systrom, mahasiswa Universitas Stanford. Dia suka fotografi dan pernah pergi ke Florence untuk menggali seni fotografi. Seorang guru menunjukkan kepada dia kamera Holga yang membuat foto kotak dengan gaya retro. Kevin kemudian menemukan para investor. Dia dan Mike Krieger mulai mengembangkan layanan foto.

Mereka perlu membuat sesuatu yang unik tapi mudah digunakan. Systrom teringat kamera murah dari Florence dan terinspirasi membuat filter. Ini menunjukkan bagaimana filter pertama X-Pro II dibuat. Dua tahun setelah peluncuran Instagram, Facebook membelinya senilai USD1 miliar. Instagram menjadi lebih sekadar aplikasi.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5419 seconds (0.1#10.140)