Mantan Menkeu Fuad Bawazier Prediksi Rupiah Melorot hingga Akhir Tahun

Rabu, 09 Mei 2018 - 17:00 WIB
Mantan Menkeu Fuad Bawazier...
Mantan Menkeu Fuad Bawazier Prediksi Rupiah Melorot hingga Akhir Tahun
A A A
JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier memprediksi, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan terjadi hingga akhir tahun. Sebab, sentimen yang terjadi saat ini tidak hanya berasal dari faktor eksternal melainkan juga dari dalam negeri.

Dia mengatakan, jika Bank Indonesia (BI) tidak melakukan intervensi di pasar maka nilai tukar mata uang Garuda akan jauh lebih terpuruk lagi. Pelemahan ini diyakini akan terus berlanjut hingga akhir 2018.

"Tahun ini terus melemah. Walaupun Alhamdulillah dibantu intervensi BI. BI intervensi itu USD7 miliar untuk menahan. Tanpa itu, sedikit lebih jelek dari sekarang. Karena ini memang faktor luar dan dalam. Jadi dua-duanya memang sentimennya sedang berat. Dan ini akan berlanjut walaupun up and down sampai akhir tahun," katanya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Dia menuturkan, kondisi eksternal yang menyebabkan pelemahan rupiah adalah perbaikan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan rencana kenaikan tingkat suku bunga acuan (The Fed) sehingga merangsang dana untuk balik ke Negeri Paman Sam. Namun di lain sisi, kondisi di dalam negeri juga bermasalah dan fundamental ekonomi Indonesia tidak benar-benar kuat.

"Saya enggak mau spekulasi (level pelemahan rupiah). Trennya seperti itu. Eksternal kenaikan ekonomi AS, suku bunga AS, merangsang dana mudik ke sana. Dalam negeri kita ada masalah. Fundamental ekonomi kuat, enggak benar. Banyak masalah juga," imbuh dia.

Selain itu, lanjut mantan Dirjen Pajak ini, banyak pihak yang juga mencemaskan kemampuan pemerintah untuk membayar kewajiban utang jatuh tempo. Sebab, penerimaan pajak saat ini masih belum sesuai harapan.

"Pertumbuhan ekonomi juga enggak begitu bagus. Walaupun makro enggak keliatan yang sejelek kita bayangin, tapi mikronya jelek. Artinya usaha kecil menurun, melemah," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7286 seconds (0.1#10.140)