Ekspor Komoditas Pertanian di Bulan April Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja perdagangan komoditas pertanian selama April 2018 meningkat, terlihat dari nilai ekspor sebesar USD300 miliar atau naik 6,11% dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 7,38% dibandingkan April tahun lalu.
Ekspor komoditas pertanian yang naik secara bulanan adalah jagung, biji kakao. Sementara secara tahunan, kenaikan ekspor terjadi pada komoditas sarang burung dan getah karet.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan, peningkatan ekspor komoditas pertanian di April 2018 tersebut sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot ekspor di tahun 2018.
Dia mencontohkan, untuk jagung, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2018, total ekspornya telah mencapai USD11,76 juta, lebih besar dibanding periode yang sama di tahun 2017 yang hanya USD2,44 juta (naik 380,81%).
"Begitu pun beras, ekspor pada Januari hingga Maret 2018 mencapai USD829.000, sedangkan periode yang sama di tahun 2017 hanya USD235.000 sehingga terjadi kenaikan 252,15%," ungkapnya dalam keterangan pers, Rabu (16/5/2018).
Lebih lanjut dia mengatakan sepanjang tahun 2017, negara tujuan ekspor untuk komoditas jagung terbanyak adalah ke Filipina yakni mencapai USD7,8 juta. Ekspor kedelai terbanyak ke Australia mencapai USD19,17 juta, ekspor ubi kayu terbanyak ke Taiwan sebesar USD4,9 juta dan ekspor ubi jalar terbanyak ke Jepang dengan nilai USD5,9 juta.
"Untuk ekspor nanas terbanyak ke Amerika Serikat nilainya mencapai USD52,5 juta, ekspor kelapa terbanyak ke China nilainya mencapai USD230,44 juta, dan ekspor kelapa sawit terbanyak ke India mencapai USD4,97 miliar," tambahnya.
Ekspor komoditas pertanian yang naik secara bulanan adalah jagung, biji kakao. Sementara secara tahunan, kenaikan ekspor terjadi pada komoditas sarang burung dan getah karet.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan, peningkatan ekspor komoditas pertanian di April 2018 tersebut sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot ekspor di tahun 2018.
Dia mencontohkan, untuk jagung, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2018, total ekspornya telah mencapai USD11,76 juta, lebih besar dibanding periode yang sama di tahun 2017 yang hanya USD2,44 juta (naik 380,81%).
"Begitu pun beras, ekspor pada Januari hingga Maret 2018 mencapai USD829.000, sedangkan periode yang sama di tahun 2017 hanya USD235.000 sehingga terjadi kenaikan 252,15%," ungkapnya dalam keterangan pers, Rabu (16/5/2018).
Lebih lanjut dia mengatakan sepanjang tahun 2017, negara tujuan ekspor untuk komoditas jagung terbanyak adalah ke Filipina yakni mencapai USD7,8 juta. Ekspor kedelai terbanyak ke Australia mencapai USD19,17 juta, ekspor ubi kayu terbanyak ke Taiwan sebesar USD4,9 juta dan ekspor ubi jalar terbanyak ke Jepang dengan nilai USD5,9 juta.
"Untuk ekspor nanas terbanyak ke Amerika Serikat nilainya mencapai USD52,5 juta, ekspor kelapa terbanyak ke China nilainya mencapai USD230,44 juta, dan ekspor kelapa sawit terbanyak ke India mencapai USD4,97 miliar," tambahnya.
(fjo)