Bintraco Dharma Berencana Bagikan Dividen Tunai Rp60 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bintraco Dharma Tbk (CARS) berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp60 miliar atau setara dengan Rp40 per saham kepada seluruh pemegang sahamnya.
Direktur Utama Bintraco Dharma, Sebastianus Harno Budi mengatakan pembagian dividen tunai tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.
"Salah satu agenda RUPST yaitu penggunaan laba bersih 2017 sebesar Rp201,82 miliar sekitar Rp60 miliar digunakan sebagai dividen tunai atau setara Rp40 per saham," kata Sebastianus dalam keterangan pers, Rabu (16/5/2018).
Menurut dia, dividen tunai tersebut akan dibagikan dan dibayarkan pada tanggal 8 Juni 2018 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham CARS pada tanggal 18 Mei 2018 pukul 16:00 WIB.
"Sedangkan sisa laba bersih sekitar Rp141,82 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pendapatan Bintraco pada kuartal I/2018 mencapai Rp1,9 triliun atau tumbuh 14% dari Rp1,6 triliun di periode yang sama pada tahun 2017. Pertumbuhan pendapatan Bintraco ini bersumber dari segmen otomotif yang naik 13% dan segmen pembiayaan yang naik 15% dari kuartal I/2017.
"Keberhasilan meraih kepercayaan dari investor melalui Penawaran Umum Perdana Saham adalah momentum awal untuk merancang model bisnis yang progresif. Kami bangga dapat memberikan nilai bagi para investor melalui pertumbuhan laba di tengah kondisi pasar otomotif yang relatif stagnan," tambah dia.
Sebastianus mengungkapkan bahwa pendapatan perseroan di kuartal I/2018 mengalami peningkatan 14% dari kuartal I/2017 karena penjualan Calya dan New Rush yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Selain itu penjualan Rush mendongkrak laba kotor perseroan pada kuartal I/2018 dibandingkan dengan kuartal I/2017," ujarnya.
Pada kuartal I/2018, penjualan LCGC dan Low & Medium MPV berkontribusi 42% pada penjualan di area Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan Toyota yang masih unggul dengan pangsa pasar 29,8%. Perseroan pada kuartal I ini membukukan pertumbuhan laba yang tinggi dari segmen automotif seiring tumbuhnya penjualan, efisiensi dalam pengelolaan logistik, dan pendapatan lainnya.
"Ke depan, kami tetap optimistis dapat memberikan nilai lebih bagi pemegang saham, meskipun situasi industri yang masih dibayangi intensitas persaingan dan industri otomotif yang diperkirakan kembali tumbuh relatif stagnan. Untuk itu, kami telah menyiapkan sejumlah langkah dengan melihat potensi pengembangan bisnis yang ada," tutupnya.
Direktur Utama Bintraco Dharma, Sebastianus Harno Budi mengatakan pembagian dividen tunai tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.
"Salah satu agenda RUPST yaitu penggunaan laba bersih 2017 sebesar Rp201,82 miliar sekitar Rp60 miliar digunakan sebagai dividen tunai atau setara Rp40 per saham," kata Sebastianus dalam keterangan pers, Rabu (16/5/2018).
Menurut dia, dividen tunai tersebut akan dibagikan dan dibayarkan pada tanggal 8 Juni 2018 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham CARS pada tanggal 18 Mei 2018 pukul 16:00 WIB.
"Sedangkan sisa laba bersih sekitar Rp141,82 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pendapatan Bintraco pada kuartal I/2018 mencapai Rp1,9 triliun atau tumbuh 14% dari Rp1,6 triliun di periode yang sama pada tahun 2017. Pertumbuhan pendapatan Bintraco ini bersumber dari segmen otomotif yang naik 13% dan segmen pembiayaan yang naik 15% dari kuartal I/2017.
"Keberhasilan meraih kepercayaan dari investor melalui Penawaran Umum Perdana Saham adalah momentum awal untuk merancang model bisnis yang progresif. Kami bangga dapat memberikan nilai bagi para investor melalui pertumbuhan laba di tengah kondisi pasar otomotif yang relatif stagnan," tambah dia.
Sebastianus mengungkapkan bahwa pendapatan perseroan di kuartal I/2018 mengalami peningkatan 14% dari kuartal I/2017 karena penjualan Calya dan New Rush yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Selain itu penjualan Rush mendongkrak laba kotor perseroan pada kuartal I/2018 dibandingkan dengan kuartal I/2017," ujarnya.
Pada kuartal I/2018, penjualan LCGC dan Low & Medium MPV berkontribusi 42% pada penjualan di area Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan Toyota yang masih unggul dengan pangsa pasar 29,8%. Perseroan pada kuartal I ini membukukan pertumbuhan laba yang tinggi dari segmen automotif seiring tumbuhnya penjualan, efisiensi dalam pengelolaan logistik, dan pendapatan lainnya.
"Ke depan, kami tetap optimistis dapat memberikan nilai lebih bagi pemegang saham, meskipun situasi industri yang masih dibayangi intensitas persaingan dan industri otomotif yang diperkirakan kembali tumbuh relatif stagnan. Untuk itu, kami telah menyiapkan sejumlah langkah dengan melihat potensi pengembangan bisnis yang ada," tutupnya.
(fjo)