Pertamina Masih Kaji Kenaikan Harga Pertalite Cs
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) sedang mengkaji perubahan harga bahan bakar khusus (BBK) yang tak disubsidi, seperti pertalite dan pertamax. Hal ini dikarenakan melonjaknya harga minyak dunia yang kini sudah berada di level USD77,86 per barel.
Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kenaikan harga BBK sudah direncanakan oleh BUMN energi tersebut. Namun, Pertamina masih berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian BUMN.
"Akan diusulkan untuk kenaikan harga, tapi ini belum. Kita masih mengkaji, karena tugas utama kita adalah melayani masyarakat," ujar Nicke di Jakarta, Rabu (17/5/2018).
Nicke menegaskan, kenaikan harga BBK tersebut belum menjadi prioritas Pertamina. BUMN energi tersebut, tegas dia, masih fokus mengenai penyediaan stok BBM untuk puasa dan Lebaran yang dipastikan meningkat. "Apalagi mau Lebaran, jadi fokusnya ke sana dulu," tegasnya.
Menurut dia, selama Ramadhan hingga Lebaran konsumsi BBM, khususnya premium biasanya meningkat hingga 10%. Untuk itu, Pertamina tengah fokus untuk menyediakan pasokan dan menyiapkan distribusi.
Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kenaikan harga BBK sudah direncanakan oleh BUMN energi tersebut. Namun, Pertamina masih berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian BUMN.
"Akan diusulkan untuk kenaikan harga, tapi ini belum. Kita masih mengkaji, karena tugas utama kita adalah melayani masyarakat," ujar Nicke di Jakarta, Rabu (17/5/2018).
Nicke menegaskan, kenaikan harga BBK tersebut belum menjadi prioritas Pertamina. BUMN energi tersebut, tegas dia, masih fokus mengenai penyediaan stok BBM untuk puasa dan Lebaran yang dipastikan meningkat. "Apalagi mau Lebaran, jadi fokusnya ke sana dulu," tegasnya.
Menurut dia, selama Ramadhan hingga Lebaran konsumsi BBM, khususnya premium biasanya meningkat hingga 10%. Untuk itu, Pertamina tengah fokus untuk menyediakan pasokan dan menyiapkan distribusi.
(fjo)