Terimbas Pelemahan Rupiah, Pertamina Lakukan Hedging

JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tidak terkecuali berdampak kepada kinerja keuangan PT Pertamina (Persero). Meski begitu perseroan telah menyiapkan beberapa langkah untuk menjaga stabilnya kondisi keuangan.

"Pastilah semua perusahaan terkena dampak terhadap pelemahan rupiah. Seperti kita yang juga mengalami dampaknya apalagi ditambah dengan kenaikan minyak dunia yang meningkat," ujar Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Jakarta.

Lebih lanjut Ia menerangkan, guna meredam dampak pelemahan rupiah maka Pertamina melakukan melakukan hedging atau lindung nilai. Ditambah menekan beberapa biaya produksi agar tidak terlalu membenani keuangan perseroan terhadap pelemahan rupiah yang menembus hingga Rp14.130/USD.

Hedging merupakan salah satu strategi untuk mengurangi atau membatasi dampak fluktuasi nilai tukar mata uang. Caranya, dengan membentuk kesepakatan acuan nilai tukar yang digunakan untuk bertransaksi. "Kita mitigasinya kayak hegding keuangan, kurs dan pembelian untuk hedging," paparnya.

Lebih lanjut Ia menekankan, bahwa kinerja keuangan masih berdampak positif. Hal ini dikarenakan strategi yang digunakan oleh pihak direksi baru. "Keuangan kita masih positif dan kita akan menjaganya dengan baik," tandasnya.