IHSG Berakhir Merangkak Naik Saat Bursa Asia Tertekan

Rabu, 23 Mei 2018 - 16:35 WIB
IHSG Berakhir Merangkak...
IHSG Berakhir Merangkak Naik Saat Bursa Asia Tertekan
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi akhir perdagangan, Rabu (23/5/2018) masih terus mencoba merangkak naik, meski tidak terlalu besar. Pada perdagangan tengah pekan, IHSG ditutup naik tipis 0,71% atau 40,88 poin ke level 5.792,00.

IHSG pada sesi I perdagangan hari ini tampil perkasa lewat tambahan 79,81 poin atau setara 1.39% menjadi 5.830,92. Sebelumnya pada sesi pagi, bursa saham Tanah Air naik 41,540 poin atau 0,722% ke posisi 5.792,66 poin dari penutupan Selasa (22/5) sebesar 5.751,12 poin.

Sektor saham dalam negeri mayoritas menguat hingga perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor keuangan hingga mencapai 1,89% diikuti sektor consumer yang meningkat 1,13%. Sektor yang mengalami pelemahan terdalam yakni pertambangan minus 3,21%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,88 triliun dengan 8,99 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp563,90 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,32 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,89 triliun. Tercatat sebesar 186 saham menguat, 213 melemah dan 114 stagnan.

Mayoritas pasar saham Asia ditutup lebih rendah pada perdagangan tengah pekan, setelah terimbas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengaku tidak puas dengan pembicaraan kesepakatan perdagangan dengan China. Komentar tersebut memicu kekhawatiran dua ekonomi terbesar di dunia itu bakal kembali menerapkan perang tarif.

Di Tokyo, indeks Nikkei Jepang mengalami penurunan 1,18% atau 270,60 poin hingga ditutup pada level 22.689,74 di tengah pergerakan yen yang lebih tinggi. Tercatat eksportir mengalami tekanan seiring lonjakan yen, dipimpin kejatuhan saham Honda sebesar 1,03% dan TDK lebih rendah 1,96%.

Topix yang lebih luas juga terbebani 0,68% dengan kerugian menimpa semua sektor kecuali dua dari total 33 subindeks. Sektor energi dan tambang mengalami penyusutan, ketika masing-masing turun 4,3% dan 3,07%.

Sementara indeks Kospi di Korea Selatan berbalik menguat sebesar 0,26 persen menjadi 2.471,91 dengan ditopang saham teknologi ketika saham sektor utama lainnya berakhir tergelincir. Saham Samsung Electronics naik 3,6% dan SK Hynix bertambah 6,96% sementara produsen baja dan keuangan merosot cukup tajam.

Kemunduran juga terlihat pada pasar saham China yang lebih besar. Indeks Hang Seng, Hong Kong hingga sesi perdagangan sore masih berada di zona merah usai kehilangan 1,82% menjadi 30.665,64 terseret pelemahan sektor keuangan serta energi.

Indeks saham pada daratan China mengalami kerugian serupa, di antaranya Komposit Shanghai turun 1,4% hingga berakhir di level 3.169,24 untuk menjadi kejatuhan terbesar satu hari dalam satu bulan. Sedangkan komposit Shenzhen yang lebih kecil juga ambruk 1,1% di posisi 1.834,72.

Bursa saham Australia, yakni ASX 200 ikut tergelincir 0,16% ke level 6.032,50 terbebani saham energi. Di sisi lain, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,6% pada perdagangan sore Asia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7791 seconds (0.1#10.140)