Wujudkan Revolusi Industri 4.0, Indonesia Ajak Korsel Bersinergi
A
A
A
JAKARTA - Dunia industri tengah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Tak hanya ramai jadi perbincangan dunia, tapi gaung soal industri generasi keempat ini juga terus dibahas di Indonesia.
Apalagi sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peta jalan (roadmap) yang disebut Making Indonesia 4.0. Presiden berharap, sektor Industri 4.0 tersebut bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun berpandangan, Indonesia hari ini adalah Indonesia yang optimistis. Rakyat Indonesia memandang masa depan dengan penuh harapan. Saat ini rakyat Indonesia membuka mata akan hadirnya realitas baru yang disebut dengan Revolusi Industri 4.0.
“Basis dari Revolusi Industri 4.0 adalah digitalisasi, ilmu komputer dan analisisbigdata. Disebut revolusi, karena kemungkinan dampak sangat besar bagi peradaban manusia. Revolusi Industri ini akan berjalan sangat cepat, dengan menekankan pada kemampuan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan),” kata Misbakhun saat berbicara pada 2018 K-NICE Expert Invitation Forum for East Asia ‘Entrepeneurship and Start Up in Indonesia’ di Keimyung University, Daegu, South Korea, Jumat (25/5).
Di hadapan 300-an mahasiswa pasca sarjana Kaimyung University, legislator Golkar ini mengatakan, saat ini pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian, secara intensif membuka dialog soal Revolusi Industri 4.0 dengan berbagai stakeholders, tak terkecuali dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, persiapan yang dilakukan berbasispengembangan sumber daya manusia.
“Dalam konteks inilah, peluang kerja sama dengan Korea Selatan menjadi sangat relevan, sebab Industri 4.0 membawa banyak kemudahan, tak terkecuali bagi pengembangan Small-Medium Enterprise(SME) dan Start-up,” ujarnya.
Misbakhun yang gigih membela kebijakan Jokowi ini mengatakan, unsur pemerintah Indonesia yang secara nyata melakukan kerja sama dengan Korea Selatan untuk menyiapkan diri menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Kementerian initengah menjalin kerjasama dengan Korea Selatan dengan membentuk Pusat Pertukaran Teknologi atau The Indonesia-Korea Technology Exchange (IKTEC).
“Tujuan program ini meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas UKM Indonesia melalui pertukaran teknologi antar perusahaan Indonesia dan Korea. Serta, menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan bisnis baru yang didorong oleh kolaborasi UKM Indonesia dan Korea,” katanya.
Apalagi sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peta jalan (roadmap) yang disebut Making Indonesia 4.0. Presiden berharap, sektor Industri 4.0 tersebut bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun berpandangan, Indonesia hari ini adalah Indonesia yang optimistis. Rakyat Indonesia memandang masa depan dengan penuh harapan. Saat ini rakyat Indonesia membuka mata akan hadirnya realitas baru yang disebut dengan Revolusi Industri 4.0.
“Basis dari Revolusi Industri 4.0 adalah digitalisasi, ilmu komputer dan analisisbigdata. Disebut revolusi, karena kemungkinan dampak sangat besar bagi peradaban manusia. Revolusi Industri ini akan berjalan sangat cepat, dengan menekankan pada kemampuan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan),” kata Misbakhun saat berbicara pada 2018 K-NICE Expert Invitation Forum for East Asia ‘Entrepeneurship and Start Up in Indonesia’ di Keimyung University, Daegu, South Korea, Jumat (25/5).
Di hadapan 300-an mahasiswa pasca sarjana Kaimyung University, legislator Golkar ini mengatakan, saat ini pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian, secara intensif membuka dialog soal Revolusi Industri 4.0 dengan berbagai stakeholders, tak terkecuali dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, persiapan yang dilakukan berbasispengembangan sumber daya manusia.
“Dalam konteks inilah, peluang kerja sama dengan Korea Selatan menjadi sangat relevan, sebab Industri 4.0 membawa banyak kemudahan, tak terkecuali bagi pengembangan Small-Medium Enterprise(SME) dan Start-up,” ujarnya.
Misbakhun yang gigih membela kebijakan Jokowi ini mengatakan, unsur pemerintah Indonesia yang secara nyata melakukan kerja sama dengan Korea Selatan untuk menyiapkan diri menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Kementerian initengah menjalin kerjasama dengan Korea Selatan dengan membentuk Pusat Pertukaran Teknologi atau The Indonesia-Korea Technology Exchange (IKTEC).
“Tujuan program ini meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas UKM Indonesia melalui pertukaran teknologi antar perusahaan Indonesia dan Korea. Serta, menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan bisnis baru yang didorong oleh kolaborasi UKM Indonesia dan Korea,” katanya.
(akr)