Budi Karya Targetkan Rampchek Bus Capai 80% Sebelum Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Kementerian Perhubungan terus meningkatkan level of service angkutan mudik, salah satunya transportasi darat dengan melakukan rampcheck bus. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan rampcheck bus di Terminal Pulo Gebang mencapai 80% pada satu minggu sebelum Lebaran.
"Kami sedang melakukan suatu peningkatan level of service dari bus karena kalau angkutan massal bisa berjalan baik maka angkutan pribadi bisa berkurang. Kemajuan di Terminal Pulo Gebang ini sekarang adalah bus sudah mencapai 14 ribu unit, dimana pada tahun lalu baru ada 10 ribu unit," ujar Budi Karya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Budi Karya menjelaskan bahwa peningkatan level of service, juga dilakukan dengan adanya imbauan bahwa bus yang beroperasi harus melakukan rampcheck terlebih dahulu. Pada Terminal Pulo Gebang telah dilakukan rampcheck sejumlah 50% dari bus yang ada. Bus yang tidak lulus rampcheck maka tidak dapat beroperasi.
"Saat ini rampcheck baru dilakukan 50%, maka saya minta dalam seminggu ini kepada Dirjen Perhubungan Darat dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta harus meningkatkan minimal hingga 80%. Jadi masih banyak lagi yang harus kita lakukan," jelasnya.
Lebih lanjut Budi Karya mengatakan, peningkatan juga terjadi terkait pembelian tiket yang sudah bisa dibeli secara online. Masyarakat menjadi lebih mudah ketika membeli tiket dan juga mengurangi calo. Selain itu, adanya kenaikan tarif pun tidak lebih dari 10%.
"Saya tadi sempat ngobrol dengan masyarakat dan mereka yakin pada saat membeli tiket secara online, memang saat ini belum semuanya online. Mereka tidak lagi beli melalui calo. Jadi suatu kemajuan yang berarti. Tarif kenaikan harga tiket juga tidak lebih dari 10%. Tadi saya cek yang ke Slawi seharga Rp80 ribu, saya cek tujuan ke Palembang Rp340 ribu, jadi peningkatan tarif tidak berlebihan," jelas Budi Karya.
Pada kesempatan yang sama, Menhub menganjurkan kepada masyarakat untuk mudik menggunakan transportasi massal dan tidak menggunakan sepeda motor. Budi Karya juga menganjurkan masyarakat memilih kendaraan angkutan massal sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
"Pemikiran masyarakat memang beragam, ada yang merasa nyaman naik bus karena point to point dan bisa turun langsung di depan rumah. Kalau kereta api lebih tepat waktu tetapi tidak point to point. Mudik gratis kapal laut Kemenhub pun masih banyak dan bisa dapat doorprize dengan hadiah sepeda motor. Jadi dari 15.000 masih ada 3.000 kuota lagi. Jadi kepada mereka yang ingin mudik masih bisa menggunakan ini dari Jakarta menuju Semarang," tegasnya.
"Kami sedang melakukan suatu peningkatan level of service dari bus karena kalau angkutan massal bisa berjalan baik maka angkutan pribadi bisa berkurang. Kemajuan di Terminal Pulo Gebang ini sekarang adalah bus sudah mencapai 14 ribu unit, dimana pada tahun lalu baru ada 10 ribu unit," ujar Budi Karya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Budi Karya menjelaskan bahwa peningkatan level of service, juga dilakukan dengan adanya imbauan bahwa bus yang beroperasi harus melakukan rampcheck terlebih dahulu. Pada Terminal Pulo Gebang telah dilakukan rampcheck sejumlah 50% dari bus yang ada. Bus yang tidak lulus rampcheck maka tidak dapat beroperasi.
"Saat ini rampcheck baru dilakukan 50%, maka saya minta dalam seminggu ini kepada Dirjen Perhubungan Darat dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta harus meningkatkan minimal hingga 80%. Jadi masih banyak lagi yang harus kita lakukan," jelasnya.
Lebih lanjut Budi Karya mengatakan, peningkatan juga terjadi terkait pembelian tiket yang sudah bisa dibeli secara online. Masyarakat menjadi lebih mudah ketika membeli tiket dan juga mengurangi calo. Selain itu, adanya kenaikan tarif pun tidak lebih dari 10%.
"Saya tadi sempat ngobrol dengan masyarakat dan mereka yakin pada saat membeli tiket secara online, memang saat ini belum semuanya online. Mereka tidak lagi beli melalui calo. Jadi suatu kemajuan yang berarti. Tarif kenaikan harga tiket juga tidak lebih dari 10%. Tadi saya cek yang ke Slawi seharga Rp80 ribu, saya cek tujuan ke Palembang Rp340 ribu, jadi peningkatan tarif tidak berlebihan," jelas Budi Karya.
Pada kesempatan yang sama, Menhub menganjurkan kepada masyarakat untuk mudik menggunakan transportasi massal dan tidak menggunakan sepeda motor. Budi Karya juga menganjurkan masyarakat memilih kendaraan angkutan massal sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
"Pemikiran masyarakat memang beragam, ada yang merasa nyaman naik bus karena point to point dan bisa turun langsung di depan rumah. Kalau kereta api lebih tepat waktu tetapi tidak point to point. Mudik gratis kapal laut Kemenhub pun masih banyak dan bisa dapat doorprize dengan hadiah sepeda motor. Jadi dari 15.000 masih ada 3.000 kuota lagi. Jadi kepada mereka yang ingin mudik masih bisa menggunakan ini dari Jakarta menuju Semarang," tegasnya.
(ven)