Rupiah Berpotensi Melemah
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan masih akan cenderung bergerak sideways. Menyusul belum adanya sentimen baru yang dapat membuat pergerakan rupiah secara signifikan.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar tampaknya masih dalam posisi wait and see mencermati sentimen yang ada.
"Namun demikian, tetap mewaspadai jika potensi pelemahan kembali terjadi," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Adapun rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran support di level Rp13.927 per USD dan resisten Rp13.918 per USD.
Sementara, dia menjelaskan, pergerakan rupiah masih bergerak mendatar dimana tampaknya belum terlalu merespon rencana Bank Indonesia untuk kembali menaikan tingkat suku bunga acuannya.
Di sisi lain, penguatan USD tertahan dengan adanya kenaikan pada CNY dimana otoritas moneter setempat memberikan toleransi atas penguatan CNY tersebut.
"Adanya kebijakan tersebut dilakukan setelah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang antara AS dan China yang meningkatkan permintaan akan mata uang safe haven," pungkasnya.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar tampaknya masih dalam posisi wait and see mencermati sentimen yang ada.
"Namun demikian, tetap mewaspadai jika potensi pelemahan kembali terjadi," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Adapun rupiah diestimasikan Reza akan bergerak dengan kisaran support di level Rp13.927 per USD dan resisten Rp13.918 per USD.
Sementara, dia menjelaskan, pergerakan rupiah masih bergerak mendatar dimana tampaknya belum terlalu merespon rencana Bank Indonesia untuk kembali menaikan tingkat suku bunga acuannya.
Di sisi lain, penguatan USD tertahan dengan adanya kenaikan pada CNY dimana otoritas moneter setempat memberikan toleransi atas penguatan CNY tersebut.
"Adanya kebijakan tersebut dilakukan setelah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang antara AS dan China yang meningkatkan permintaan akan mata uang safe haven," pungkasnya.
(ven)