PT KAI Tegaskan Kesiapan Layani Penumpang Arus Balik
A
A
A
SOLO - PT kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan kesiapan untuk melayani penumpang selama arus balik yang diperkirakan hingga Selasa (26/6) mendatang. Kendati terjadi lonjakan penumpang, secara umum fasilitas yang dimiliki PT KAI dinilai sudah memadai.
"Saya sudah cek ke beberapa lokasi seperti Surabaya, Madiun, Yogyakarta dan Solo. Semuanya sudah siap, diharapkan arus balik ke barat bisa aman dan nyaman," ungkap Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat meninjau Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/6/2018).
Dari evaluasi sejauh ini, diakuinya memang ada hal-hal yang harus diperbaiki. Di antaranya, kondisi stasiun sebagai shelter penumpang, serta area parkir di sejumlah stasiun yang penuh sesak. Diakuinya, jumlah penumpang di lingkungan Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta mengalami lonjakan yang luar biasa. Dalam sehari, jumlah penumpang kini mencapai 10.000 orang.
"Sehingga area parkirnya menjadi kedodoran. Maka nanti perlu ditata ulang untuk pelayanan penumpang, dan pelayanan publik," tegasnya.
Sementara, selama arus mudik Lebaran, Edi mengatakan bahwa pengguna moda transportasi kereta api mengalami peningkatan, di mana hingga H+8 jumlah penumpang yang terangkut mencapai 5,3 juta orang atau naik 5% dibanding tahun lalu.
Disinggung mengenai kasus kecelakaan KA selama arus mudik, Edi mengatakan bahwa sejauh ini nihil. Sementara insiden kecelakaan lalu lintas tercatat hanya 3 kasus atau menurun jauh dibandingkan tahun lalu. Upaya untuk menekan kecelakaan menurutnya antara lain dengan menambah jumlah penjaga di setiap perlintasan kereta.
"Baik yang perlintasan resmi atau yang tidak resmi. Demikian pula untuk kasus pelemparan KA selama arus mudik dan balik Lebaran juga tidak ada," ujarnya.
"Saya sudah cek ke beberapa lokasi seperti Surabaya, Madiun, Yogyakarta dan Solo. Semuanya sudah siap, diharapkan arus balik ke barat bisa aman dan nyaman," ungkap Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat meninjau Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/6/2018).
Dari evaluasi sejauh ini, diakuinya memang ada hal-hal yang harus diperbaiki. Di antaranya, kondisi stasiun sebagai shelter penumpang, serta area parkir di sejumlah stasiun yang penuh sesak. Diakuinya, jumlah penumpang di lingkungan Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta mengalami lonjakan yang luar biasa. Dalam sehari, jumlah penumpang kini mencapai 10.000 orang.
"Sehingga area parkirnya menjadi kedodoran. Maka nanti perlu ditata ulang untuk pelayanan penumpang, dan pelayanan publik," tegasnya.
Sementara, selama arus mudik Lebaran, Edi mengatakan bahwa pengguna moda transportasi kereta api mengalami peningkatan, di mana hingga H+8 jumlah penumpang yang terangkut mencapai 5,3 juta orang atau naik 5% dibanding tahun lalu.
Disinggung mengenai kasus kecelakaan KA selama arus mudik, Edi mengatakan bahwa sejauh ini nihil. Sementara insiden kecelakaan lalu lintas tercatat hanya 3 kasus atau menurun jauh dibandingkan tahun lalu. Upaya untuk menekan kecelakaan menurutnya antara lain dengan menambah jumlah penjaga di setiap perlintasan kereta.
"Baik yang perlintasan resmi atau yang tidak resmi. Demikian pula untuk kasus pelemparan KA selama arus mudik dan balik Lebaran juga tidak ada," ujarnya.
(fjo)