Pertamina Kaji Keikutsertaan Pengelolaan Blok Rokan
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tertarik mengelola Blok Rokan setelah kontraknya berakhir pada 2021. Berbagai macam opsi masih dikaji, termasuk akuisisi keikutsertaan hak partisipasi (participating interest/ PI) pengelolaan Blok Rokan. Bah kan Pertamina juga tetap menjalin komunikasi dengan Chevron sebagai kontraktor eksisting yang masih berminat kembali mengelola Blok Rokan.
“Semua opsi masih dibahas. Pertamina juga harus bicara dengan Chevron, tidak bisa langsung saja,” ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Jakarta kemarin. Menurut dia, Pertamina telah mengajukan proposal terkait minatnya mengelola Blok Rokan. Namun, hingga saat ini Pertamina masih menunggu keputusan dari pemerintah.
“Kami masih menunggu keputusan pemerintah,” ungkapnya. Seperti diketahui, Pertamina bersaing dengan Chevron selaku kontraktor eksisting mengelola Blok Rokan. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 23/2018, Menteri ESDM menetapkan empat skema blok migas setelah dievaluasi.
Vice President Corporate Com munication Pertamina Adiat ma Sardjito mengatakan, terkait minat Pertamina mengelola Blok Rokan masih dibahas. Pertamina masih melaku kan evaluasi terkait keinginannya mengelola Blok Rokan. Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menegaskan, nasib pengelolaan Blok Rokan akan ditentukan paling lambat Juli 2018.
Menurut dia, terdapat dua kontraktor besar yang bersaing mendapatkan blok sebagai penyumbang terbesar produksi minyak nasional tersebut.Kedua kontraktor itu, antara lain Chevron dan Pertamina. Pihaknya juga membuka kesempatan skema lelang untuk menentukan pengelolaan Blok Rokan.
Adapun proses lelang dilakukan untuk memilih kontraktor yang dapat memberikan manfaat besar bagi negara. Sementara untuk saat ini, pihaknya masih melakukan evaluasi proposal yang masuk. “Saat ini kita masih menyelesaikan satu-satu. Kami masih fokus dengan yang sekarang,” ucapnya. (Nanang Wijayanto)
“Semua opsi masih dibahas. Pertamina juga harus bicara dengan Chevron, tidak bisa langsung saja,” ujar Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Jakarta kemarin. Menurut dia, Pertamina telah mengajukan proposal terkait minatnya mengelola Blok Rokan. Namun, hingga saat ini Pertamina masih menunggu keputusan dari pemerintah.
“Kami masih menunggu keputusan pemerintah,” ungkapnya. Seperti diketahui, Pertamina bersaing dengan Chevron selaku kontraktor eksisting mengelola Blok Rokan. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 23/2018, Menteri ESDM menetapkan empat skema blok migas setelah dievaluasi.
Vice President Corporate Com munication Pertamina Adiat ma Sardjito mengatakan, terkait minat Pertamina mengelola Blok Rokan masih dibahas. Pertamina masih melaku kan evaluasi terkait keinginannya mengelola Blok Rokan. Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menegaskan, nasib pengelolaan Blok Rokan akan ditentukan paling lambat Juli 2018.
Menurut dia, terdapat dua kontraktor besar yang bersaing mendapatkan blok sebagai penyumbang terbesar produksi minyak nasional tersebut.Kedua kontraktor itu, antara lain Chevron dan Pertamina. Pihaknya juga membuka kesempatan skema lelang untuk menentukan pengelolaan Blok Rokan.
Adapun proses lelang dilakukan untuk memilih kontraktor yang dapat memberikan manfaat besar bagi negara. Sementara untuk saat ini, pihaknya masih melakukan evaluasi proposal yang masuk. “Saat ini kita masih menyelesaikan satu-satu. Kami masih fokus dengan yang sekarang,” ucapnya. (Nanang Wijayanto)
(nfl)