Pelemahan Rupiah Terparah Sejak Oktober 2015, Langkah BI Dinanti
A
A
A
JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah menurut Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara merupakan yang terparah sepanjang 2018. Bahkan lebih buruk sejak Oktober 2015, dimana rupiah diproyeksikan bakal terus fluktuatif sampai mencapai Rp14.800 per USD.
"Pelemahan kurs rupiah hari ini bukan hanya terparah sepanjang 2018 tapi juga terparah sejak Oktober 2015. Proyeksi sampai semester rupiah akan terus fluktuatif dengan tren melemah hingga 14.700-14.800," ujar Bhima di Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Kendati demikian, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa pelemahan rupiah hingga mencapai Rp14.385 per USD bukan sesuatu masalah besar. Menurut dia, depresiasi rupiah masih lebih baik dibandingkan mata uang negara lainnya.
Dia optimistis bahwa Bank Indonesia (bi) yang akan kembali menaikkan suku bunga acuan bisa mendongkrak rupiah. Sebab, beberapa kebijakan Bank Indonesia bisa menstabilkan perekonomian Indonesia
"Saya kira BI akan menaikkan suku bunga dan saya kira ini akan menguat lagi. Kemarin BI sudah kasih tahu akan lebih banyak lagi gelontorkan likuiditas di market, misal pembangunan rumah-rumah murah untuk rakyat sehingga ekonomi juga berputar," jelasnya.
"Pelemahan kurs rupiah hari ini bukan hanya terparah sepanjang 2018 tapi juga terparah sejak Oktober 2015. Proyeksi sampai semester rupiah akan terus fluktuatif dengan tren melemah hingga 14.700-14.800," ujar Bhima di Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Kendati demikian, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa pelemahan rupiah hingga mencapai Rp14.385 per USD bukan sesuatu masalah besar. Menurut dia, depresiasi rupiah masih lebih baik dibandingkan mata uang negara lainnya.
Dia optimistis bahwa Bank Indonesia (bi) yang akan kembali menaikkan suku bunga acuan bisa mendongkrak rupiah. Sebab, beberapa kebijakan Bank Indonesia bisa menstabilkan perekonomian Indonesia
"Saya kira BI akan menaikkan suku bunga dan saya kira ini akan menguat lagi. Kemarin BI sudah kasih tahu akan lebih banyak lagi gelontorkan likuiditas di market, misal pembangunan rumah-rumah murah untuk rakyat sehingga ekonomi juga berputar," jelasnya.
(akr)