Rupiah Ditutup Tak Berdaya Iringi Kejatuhan Poundsterling
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Senin (2/7/2018) masih di bawah tekanan untuk kemudian sulit keluar dari zona merah. Bergerak fluktuatif ketika poundsterling jatuh, mata uang Garuda masih berkutat di kisaran level Rp14.375/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore berada pada posisi Rp14.375/USD atau masih terdepresiasi dibanding penutupan sebelumnya Rp14.325/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.250-Rp14.405/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berada pada level Rp14.375/USD untuk terus memperlihatkan sinyal pelemahan dibandingkan sebelumnya. Posisi ini menyusut dibandingkan akhir pekan kemarin Rp14.350/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur perbaikan dengan berada pada level Rp14.331/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah berbalik menguat dari posisi perdagangan sebelumnya yang berada pada level Rp14.404/USD.
Di sisi lain, Poundsterling diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam delapan bulan saat berhadapan dengan USD pada perdagangan, Senin. Hal ini ketika investor masih menanti data sektor manufaktur dan pertemuan kabinet di akhir pekan ini dimana para Menteri akan mencoba mencapai kesepakatan soal Brexit.
Seperti dilansir Reuters, Pounds telah terbebani belakangan ini seiring kebangkitan dolar AS, kelemahan ekonomi. Ditambah kekhawatiran bahwa Perdana Menteri Theresa May akan kehabisan waktu untuk menyetujui kesepakatan dengan Uni Eropa setelah Inggris meninggalkan blok tahun depan.
Mata uang Pounds telah merosot lebih dari 6% sejak April, kuartal terburuknya sejak pengambilan suara Brexit pada Juni 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa. Tercatat hari ini pound turun 0,4% menjadi 1,3155 versus USD. Sementara pada bulan Juni jatuh ke 1,3050 terhadap USD, atau level terendah sejak November.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore berada pada posisi Rp14.375/USD atau masih terdepresiasi dibanding penutupan sebelumnya Rp14.325/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.250-Rp14.405/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berada pada level Rp14.375/USD untuk terus memperlihatkan sinyal pelemahan dibandingkan sebelumnya. Posisi ini menyusut dibandingkan akhir pekan kemarin Rp14.350/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur perbaikan dengan berada pada level Rp14.331/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah berbalik menguat dari posisi perdagangan sebelumnya yang berada pada level Rp14.404/USD.
Di sisi lain, Poundsterling diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam delapan bulan saat berhadapan dengan USD pada perdagangan, Senin. Hal ini ketika investor masih menanti data sektor manufaktur dan pertemuan kabinet di akhir pekan ini dimana para Menteri akan mencoba mencapai kesepakatan soal Brexit.
Seperti dilansir Reuters, Pounds telah terbebani belakangan ini seiring kebangkitan dolar AS, kelemahan ekonomi. Ditambah kekhawatiran bahwa Perdana Menteri Theresa May akan kehabisan waktu untuk menyetujui kesepakatan dengan Uni Eropa setelah Inggris meninggalkan blok tahun depan.
Mata uang Pounds telah merosot lebih dari 6% sejak April, kuartal terburuknya sejak pengambilan suara Brexit pada Juni 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa. Tercatat hari ini pound turun 0,4% menjadi 1,3155 versus USD. Sementara pada bulan Juni jatuh ke 1,3050 terhadap USD, atau level terendah sejak November.
(akr)