Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi USD2,9 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) terus memperkuat penyaluran kredit sindikasi. Sampai Juni 2018, kredit sindikasi yang ditangani Bank Mandiri mencapai 6 transaksi dengan nilai USD2,9 miliar atau setara dengan Rp42 triliun.
"Pencapaian ini menempatkan Bank Mandiri di urutan teratas sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner dalam data League Table," kata Senior Executive Vice President Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Penyaluran pembiayaan dengan pola sindikasi dianggap efektif untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek besar, khususnya sektor infrastruktur.
Selain itu, pencapaian ini juga merupakan salah satu komitmen kami dalam berperan aktif mendukung upaya pengembangan bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, melalui aliansi dengan bank lain. "Kami meyakini, dengan aliansi, peran perbankan dalam mendukung ekonomi dapat lebih optimal," sambung Dikdik.
Bank Mandiri juga ikut mendukung program pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia. Hal ini tercermin dari beberapa transaksi kredit sindikasi yang dilakukan, antara lain pemberian kredit sindikasi untuk pengembangan infrastruktur jalan tol dan telekomunikasi.
Salah satu pendanaan yang disalurkan untuk pengembangan infrastruktur dilakukan pada April 2018, dimana Bank Mandiri mendanai pembangunan ruas tol Semarang-Batang dengan nilai transaksi Rp7,7 triliun.
Pada ruas ini, Bank Mandiri yang bertindak sebagai bookrunner, memimpin sindikasi bersama dengan Bank CIMB Niaga dan Bank Central Asia dengan anggota sindikasi antara lain Sarana Multi Infrastruktur, Bank KEB Hana Indonesia, Bank Panin, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.
Sementara di sektor telekomunikasi, Bank Mandiri bersama-sama dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia memberikan kredit sindikasi kepada PT Telekomunikasi International dengan total pembiayaan sebesar USD90 juta.
"Pencapaian ini menempatkan Bank Mandiri di urutan teratas sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner dalam data League Table," kata Senior Executive Vice President Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Penyaluran pembiayaan dengan pola sindikasi dianggap efektif untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek besar, khususnya sektor infrastruktur.
Selain itu, pencapaian ini juga merupakan salah satu komitmen kami dalam berperan aktif mendukung upaya pengembangan bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, melalui aliansi dengan bank lain. "Kami meyakini, dengan aliansi, peran perbankan dalam mendukung ekonomi dapat lebih optimal," sambung Dikdik.
Bank Mandiri juga ikut mendukung program pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia. Hal ini tercermin dari beberapa transaksi kredit sindikasi yang dilakukan, antara lain pemberian kredit sindikasi untuk pengembangan infrastruktur jalan tol dan telekomunikasi.
Salah satu pendanaan yang disalurkan untuk pengembangan infrastruktur dilakukan pada April 2018, dimana Bank Mandiri mendanai pembangunan ruas tol Semarang-Batang dengan nilai transaksi Rp7,7 triliun.
Pada ruas ini, Bank Mandiri yang bertindak sebagai bookrunner, memimpin sindikasi bersama dengan Bank CIMB Niaga dan Bank Central Asia dengan anggota sindikasi antara lain Sarana Multi Infrastruktur, Bank KEB Hana Indonesia, Bank Panin, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.
Sementara di sektor telekomunikasi, Bank Mandiri bersama-sama dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia memberikan kredit sindikasi kepada PT Telekomunikasi International dengan total pembiayaan sebesar USD90 juta.
(ven)