Harga Barang Kebutuhan Pokok Diklaim Terkendali Dua Tahun Terakhir
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa Pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) selama dua tahun terakhir. Hal ini disampaikan saat menghadiri acara Dialog Nasional 14 ‘Indonesia Maju’ bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini, Kamis (5/7) di Medan International Convention Center, Medan, Sumatra Utara.
"Harga bapok menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) biasanya naik dan menyebabkan tingginya inflasi. Namun, Pemerintah telah berhasil menjaga stabilitas bapok dalam dua tahun ini. Bila dibandingkan periode puasa dalam empat tahun terakhir, tingkat inflasi khususnya kelompok bahan makanan cenderung turun,” ujar Mendag di Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Dialog Nasional 14 ‘Indonesia Maju’ dihadiri lebih dari 3000 peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, asosiasi profesi, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Menurut Mendag, keberhasilan ini dicapai atas sinergi Kementerian Perdagangan dengan kementerian/lembaga terkait lainnya, serta satgas pangan dan Kepolisian RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Dalam dialog tersebut, Mendag juga melakukan dialog interaktif dengan para peserta. Mendag menghampiri ibu-ibu yang memiliki usaha berdagang pecel, sayur, dan kerang. Peserta tersebut ada yang mendapat bantuan berupa tenda, kotak pendingin, atau gerobak. Selain itu, juga kepada dua orang mahasiswa yang terjun ke dunia usaha diberikan pinjaman sebagai tambahan modal usaha.
Sementara di sektor perdagangan luar negeri, Mendag menyampaikan untuk dapat bersaing dengan negara lain, kita harus membuka diri agar bisa meningkatkan ekspor. Saat ini, Kementerian Perdagangan tengah gencar melakukan perjanjian perdagangan dengan negara lain, terutama negara-negara nontradisional untuk membuka akses pasar ekspor Indonesia lebih luas lagi.
"Orientasi ekspor saat ini yaitu produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM). Kita harus berupaya agar negara kita tidak dibanjiri produk-produk asing. Sebaliknya produk-produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan kita bangga untuk menggunakannya," tandas Mendag.
Dialog Nasional digelar sebagai sarana agar Pemerintah dapat menyampaikan keberhasilan kepada masyarakat luas atas upaya-upaya yang dilakukan selama ini. Selain itu, juga agar Pemerintah dapat bersinergi untuk mewujudkan capaian berikutnya.
"Harga bapok menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) biasanya naik dan menyebabkan tingginya inflasi. Namun, Pemerintah telah berhasil menjaga stabilitas bapok dalam dua tahun ini. Bila dibandingkan periode puasa dalam empat tahun terakhir, tingkat inflasi khususnya kelompok bahan makanan cenderung turun,” ujar Mendag di Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Dialog Nasional 14 ‘Indonesia Maju’ dihadiri lebih dari 3000 peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, asosiasi profesi, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Menurut Mendag, keberhasilan ini dicapai atas sinergi Kementerian Perdagangan dengan kementerian/lembaga terkait lainnya, serta satgas pangan dan Kepolisian RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Dalam dialog tersebut, Mendag juga melakukan dialog interaktif dengan para peserta. Mendag menghampiri ibu-ibu yang memiliki usaha berdagang pecel, sayur, dan kerang. Peserta tersebut ada yang mendapat bantuan berupa tenda, kotak pendingin, atau gerobak. Selain itu, juga kepada dua orang mahasiswa yang terjun ke dunia usaha diberikan pinjaman sebagai tambahan modal usaha.
Sementara di sektor perdagangan luar negeri, Mendag menyampaikan untuk dapat bersaing dengan negara lain, kita harus membuka diri agar bisa meningkatkan ekspor. Saat ini, Kementerian Perdagangan tengah gencar melakukan perjanjian perdagangan dengan negara lain, terutama negara-negara nontradisional untuk membuka akses pasar ekspor Indonesia lebih luas lagi.
"Orientasi ekspor saat ini yaitu produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM). Kita harus berupaya agar negara kita tidak dibanjiri produk-produk asing. Sebaliknya produk-produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan kita bangga untuk menggunakannya," tandas Mendag.
Dialog Nasional digelar sebagai sarana agar Pemerintah dapat menyampaikan keberhasilan kepada masyarakat luas atas upaya-upaya yang dilakukan selama ini. Selain itu, juga agar Pemerintah dapat bersinergi untuk mewujudkan capaian berikutnya.
(akr)