Pelaku IKM Buah dan Sayur di Jawa Barat Incar Pasar Ekspor
A
A
A
BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan mendorong para pelaku industri kecil menengah (IKM), khususnya penganan buah dan sayur untuk mengincar pasar ekspor dalam memasarkan produknya.
Dorongan tersebut disampaikan Iriawan dan saat meresmikan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal yang digelar Jumat (13/8/2018) hingga Minggu (15/7/2018) di Halaman Trans Studio Mall Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur yang akrab disapa Iwan itu mengatakan, Provinsi Jabar memiliki kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan, seperti buah-buahan dan sayuran yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, kata Iwan, setiap kabupaten dan kota di Jabar memiliki keunggulan dan kekhasannya masing-masing.
"Alam Jawa Barat ini luar biasa suburnya dan harus dimanfaatkan dan diolah. Semangka saja kulitnya sudah bisa dimakan sekarang dan selai berbahan terong itu sangat enak, tinggal kemasannya diperbagus dan ketersediaan bahannya diperbanyak agar bisa diekspor," tutur Iwan, Sabtu (14/7/2018).
Oleh karenanya, Iwan meminta seluruh kepala daerah di Jabar merespon dan memaksimalkan potensi keunggulan dan kekhasan daerahnya masing-masing serta memberikan peluang, agar produknya bisa dipasarkan hingga luar negeri.
"Kami minta Kadis Indag (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Jabar untuk segera menyurati kabupaten dan kota agar merespon dan memaksimalkan keunggulan yang ada serta bekerja sama dengan pengusaha ritel agar produknya bisa dipasarkan secara nasional maupun internasional," jelasnya.
Festival olahan buah dan sayur ini diikuti oleh 300 peserta dari 27 kabupaten dan kota se-Jabar dengan produk unggulannya masing-masing. Iwan berharap, melalui diversifikasi atau penganekaragaman produk tersebut berdampak pada keuntungan yang meningkat bagi pelaku IKM di Jabar.
"Saya ingin Jawa Barat tambah maju dengan alam dan kesuburannya, agar dimanfaatkan semaksimal mungkin," harapnya.
Di tempat yang sama, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Jabar yang juga istri Iwan, Novita Ariyanti Iriawan menuturkan, Jabar memiliki potensi bahan baku lokal yang beragam. Tidak hanya yang berbasis tepung dan umbi-umbian, melainkan juga sayuran dan buah. Hal tersebut, kata Novita, tentu harus dioptimalkan dengan meningkatkan sektor pengolahan.
"Oleh karena itu, PKK Provinsi Jawa Barat akan terus mendorong peningkatan pengolahan pangan berbasis sayur dan buah, seperti halnya melalui kegiatan pameran seperti ini. Tentunya juga diiringi dengan pembinaan para pelaku usaha pengolahan pangan, khususnya dalam lingkup skala usaha keluarga," tutur Novita.
Dia pun berharap, festival ini menginspirasi, khususnya bagi kaum ibu untuk lebih berinovasi dalam mengolah buah-buahan dan sayuran di rumah. Selain itu, mendorong para pelaku usaha untuk lebih mengembangkan industri pengolahan pangan di daerahnya masing-masing melalui bahan baku lokal.
Sementara itu, Kadis Indag Jabar Muhammad Arifin menjelaskan, selain meningkatkan diversifikasi produk pangan dan olahannya berbahan baku lokal, festival ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa membeli produk dalam negeri berarti telah membantu meningkatkan perekonomian lokal.
"Kami mengajak masyarakat untuk datang ke sini mendukung produk hasil olahan yang tak kalah bagus dari produk modern," katanya.
Dorongan tersebut disampaikan Iriawan dan saat meresmikan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal yang digelar Jumat (13/8/2018) hingga Minggu (15/7/2018) di Halaman Trans Studio Mall Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur yang akrab disapa Iwan itu mengatakan, Provinsi Jabar memiliki kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan, seperti buah-buahan dan sayuran yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, kata Iwan, setiap kabupaten dan kota di Jabar memiliki keunggulan dan kekhasannya masing-masing.
"Alam Jawa Barat ini luar biasa suburnya dan harus dimanfaatkan dan diolah. Semangka saja kulitnya sudah bisa dimakan sekarang dan selai berbahan terong itu sangat enak, tinggal kemasannya diperbagus dan ketersediaan bahannya diperbanyak agar bisa diekspor," tutur Iwan, Sabtu (14/7/2018).
Oleh karenanya, Iwan meminta seluruh kepala daerah di Jabar merespon dan memaksimalkan potensi keunggulan dan kekhasan daerahnya masing-masing serta memberikan peluang, agar produknya bisa dipasarkan hingga luar negeri.
"Kami minta Kadis Indag (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Jabar untuk segera menyurati kabupaten dan kota agar merespon dan memaksimalkan keunggulan yang ada serta bekerja sama dengan pengusaha ritel agar produknya bisa dipasarkan secara nasional maupun internasional," jelasnya.
Festival olahan buah dan sayur ini diikuti oleh 300 peserta dari 27 kabupaten dan kota se-Jabar dengan produk unggulannya masing-masing. Iwan berharap, melalui diversifikasi atau penganekaragaman produk tersebut berdampak pada keuntungan yang meningkat bagi pelaku IKM di Jabar.
"Saya ingin Jawa Barat tambah maju dengan alam dan kesuburannya, agar dimanfaatkan semaksimal mungkin," harapnya.
Di tempat yang sama, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Jabar yang juga istri Iwan, Novita Ariyanti Iriawan menuturkan, Jabar memiliki potensi bahan baku lokal yang beragam. Tidak hanya yang berbasis tepung dan umbi-umbian, melainkan juga sayuran dan buah. Hal tersebut, kata Novita, tentu harus dioptimalkan dengan meningkatkan sektor pengolahan.
"Oleh karena itu, PKK Provinsi Jawa Barat akan terus mendorong peningkatan pengolahan pangan berbasis sayur dan buah, seperti halnya melalui kegiatan pameran seperti ini. Tentunya juga diiringi dengan pembinaan para pelaku usaha pengolahan pangan, khususnya dalam lingkup skala usaha keluarga," tutur Novita.
Dia pun berharap, festival ini menginspirasi, khususnya bagi kaum ibu untuk lebih berinovasi dalam mengolah buah-buahan dan sayuran di rumah. Selain itu, mendorong para pelaku usaha untuk lebih mengembangkan industri pengolahan pangan di daerahnya masing-masing melalui bahan baku lokal.
Sementara itu, Kadis Indag Jabar Muhammad Arifin menjelaskan, selain meningkatkan diversifikasi produk pangan dan olahannya berbahan baku lokal, festival ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa membeli produk dalam negeri berarti telah membantu meningkatkan perekonomian lokal.
"Kami mengajak masyarakat untuk datang ke sini mendukung produk hasil olahan yang tak kalah bagus dari produk modern," katanya.
(ven)