BPK Dukung Program Swasembada Bawang Putih 2021

Rabu, 25 Juli 2018 - 06:16 WIB
BPK Dukung Program Swasembada...
BPK Dukung Program Swasembada Bawang Putih 2021
A A A
JAKARTA - Sembalun, Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat memiliki sejarah panjang produsen bawang putih nasional. Parapetani sudah terbiasa tanam, seiring membanjirnya impor, lamban laun petani menyusut tersisa 10% saja. Adanya program bawang merah 2018 dan wajib tanam 5% oleh importir, kini 45% petani bangkit kembali menanam bawang putih.

Hal ini menarik minat Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil yang juga didampingi oleh Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi melakukan kunjungan kerja pengembangan bawang putih ke Sembalun.

Kehadiran Anggota IV BPK dan Dirjen Hortikultura di Sembalun disambut suka cita para petani, penyuluh dan dinas pertanian. Saat berdialog, Rizal sangat antusias menjawab segala ungkapan petani seputar benih, perlunya embung, usul pemanfaatan lahan hutan, permodalan, perlunya gudang penyimpanan berukuran besar.

Rizal mengatakan sudah menangkap kondisi lapangan, sehingga perlu mendorong semua faktor produksi menjadi cukup, embung sumber air perlu didukung Kementerian PUPR. "Pemanfaatan lahan bersinergi dengan kehutanan, teman-teman kehutanan perlu turun lihat lokasi dan harus membuat garis yang jelas batas-batas yang boleh ditanam. Permodalan perlu didukung dari perbankan, juga perlu disediakan gudang penyimpanan yang besar," ungkapnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Ia menambahkan dari hasil dapat dari sini, kecakapan petani sudah bagus. "Kelihatan chemistrynya, sekarang menjadi tugas pemerintah mendorong ini semua. Sehingga Sembalun agar menjadi prioritas bawang putih," jelasnya.

Saat mengunjungi hamparan bawang putih, Rizal merasa kagum dan optimis akan potensi Sembalun dan program swasembada bawang putih 2021. "Saya tahu semangat pak Menteri (Menteri Pertanian Amran Sulaiman), saya pikir tidak perlu menunggu swasembada 2021. Saya apresiasi dan mendukung. Bisa lebih cepat. Asalkan extra kerja keras. All out," terangnya.

Menjawab permasalahan di Sembalun, Rizal berjanji akan menghubungi pihak terkait sesegera mungkin. "Saya akan minta PUPR untuk identifikasi titik air dan dibuatkan embung sebanyak yang dibutuhkan. Saya minta minggu depan urusan air sudah clear," tegasnya.

Juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait potensi lahan di wilayah hutan yang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat petani untuk menanam. "Saya juga meminta untuk dibangun gudang penampungan dengan kapasitas besar, dan saya akan bicara dengan Bank BRI untuk membantu permodalan," ungkapnya.

Rizal juga mengingatkan kebijakan dan izin impor haruslah selektif. Beliau berjanji akan membantu dengan langkah kongkrit sekembalinya ke Jakarta nanti.

Sembalun memiliki potensi lahan 4.000 hektare dan potensi luas tanam 7.000 hektare setahun. Sampai saat ini baru 2.000 hektare yang ditanami bawang putih. Sampai akhir Desember 2018, akan mampu memproduksi 3.000 ton benih. Produksi bawang putih tahun 2017 mencapai 4.705 ton dengan luas panen 348 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Zaini menyampaikan harapannya akan menambah luas tanam dan produksi seiring dengan adanya wajib tanam oleh importir di Sembalun. "Sampai saat ini terdapat 14 importir masuk dan bermitra di sembalun. Total wajib tanam mencapai 2.700 hektare. Sudah banyak yang panen dengan hasil cukup baik," terangnya.

Azis, salah satu penangkar benih Sembalun mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Program ini berdampak langsung kepada kami petani, Alhamdulillah importirnya juga punya komitmen baik," ungkapnya.

Dirjen Hortikultura Suwandi kembali mengingatkan agar kedua belah pihak menjaga komitmen, berproduksi dengan maksimal. "Saya harap kerjasama ini dapat terus berlanjut, karena nilai investasi yang dikeluarkan cukup tinggi. Komitmen pemerintah jelas, kami akan tutup keran impor bawang putih tahun 2021," tegasnya.

Program Swasembada Bawang Putih 2021, Kementerian Pertanian 2018 mengalokasikan bantuan kawasan bawang putih seluas 5.943 hektare lebih dalam bentuk bantuan benih, pupuk dan sarana produksi pendukung lainnya. Sedangkan, tahun ini diperkirakan 7.400 hektare akan ditanam importir kerjasama dengan kelompok tani. Target luas tanam untuk mencapai swasembada bawang putih pada 2021 seluas 80.000 hektare.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9270 seconds (0.1#10.140)