Semester I 2018, United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp5,5 Triliun

Kamis, 26 Juli 2018 - 22:56 WIB
Semester I 2018, United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp5,5 Triliun
Semester I 2018, United Tractors Bukukan Laba Bersih Rp5,5 Triliun
A A A
JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang semester I 2018 membukukan laba bersih mencapai Rp5,5 triliun. Pencapaian ini meningkat 60% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp3,4 triliun.

Melonjaknya laba bersih anak usaha PT Astra International Tbk ini, tidak terlepas dari melonjaknya pendapatan bersih sebesar Rp38,9 triliun sepanjang semester I 2018. Angka tersebut meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp29,4 triliun.

Peningkatan pendapatan bersih ini didorong oleh peningkatan kinerja dari seluruh lini bisnis milik perseroan. Masing-masing unit usaha, yakni Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 36%, 45%, 15% dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

"Pada semester I 2018, segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 37% menjadi 2.400 unit, dibandingkan dengan 1.751 unit pada periode yang sama tahun 2017," kata Corporate Secretary United Tractors Sara Loebis dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Kamis (26/7/2018)

Ia melanjutkan, peningkatan penjualan alat berat tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan di sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu mampu mempertahankan posisi sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar domestik sebesar 36%.

Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks juga mengalami peningkatan dari 276 unit menjadi 417 unit. Sementara penjualan produk Scania sedikit turun dari 553 unit menjadi 533 unit.

Menurut Sara, meningkatnya penjualan alat berat dan kebutuhan pelanggan untuk memperpanjang life cycle alat berat, mendorong peningkatan penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat sebesar 35% menjadi Rp4,4 triliun. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi meningkat sebesar 24% menjadi Rp13,9 triliun.

Sementara itu, di bidang usaha Kontraktor Penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA), sepanjang semester I tahun 2018 membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 32% menjadi Rp17,4 triliun.

PAMA mencatat peningkatan volume produksi batubara dari 52,3 juta ton menjadi 56,6 juta ton. Adapun volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat dari 360,9 juta bcm menjadi 444,9 juta bcm.

Untuk bidang usaha Pertambangan yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung, total penjualan batubara sampai dengan bulan Juni 2018 mencapai 4,4 juta ton. Jumlah ini meningkat 22% dari 3,6 juta ton pada periode yang sama tahun 2017. Peningkatan volume penjualan batubara dan kenaikan rata-rata harga jual batubara yang signifikan membuat pendapatan unit usaha pertambangan meningkat 51% menjadi Rp6,0 triliun.

Untuk usaha Industri Konstruksi yang dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk (ACSET), sampai dengan semester I 2018 membukukan pendapatan bersih Rp1,7 triliun dari sebelumnya Rp1,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017. Sementara itu, laba bersih meningkat 14% menjadi Rp73 miliar. Adapun nilai kontrak baru yang diperoleh sampai dengan bulan Juni tahun 2018 mencapai Rp300 miliar.

Selain itu, Bhumi Jati Power (BJP) yang 25% sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan akan mengembangkan serta mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2x1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah. Sampai dengan Juni 2018, progress pembangunan proyek ini telah mencapai 28,5% dan dijadwalkan memulai operasi secara komersial pada tahun 2021. BJP merupakan perusahaan patungan bersama antara anak usaha Perseroan, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3366 seconds (0.1#10.140)