Aset Strategis, Blok Rokan Seharusnya Dialihkan ke Pertamina

Senin, 30 Juli 2018 - 18:01 WIB
Aset Strategis, Blok...
Aset Strategis, Blok Rokan Seharusnya Dialihkan ke Pertamina
A A A
JAKARTA - Masa kontrak Blok Rokan yang habis pada 2021 ini dinilai harus dimanfaatkan pemerintah agar ladang minyak di Riau ini bisa menjadi milik Indonesia secara utuh.

Pengamat energi Mamit Setiawan mengatakan, habisnya masa kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan pada 2021 menjadi peluang bagi PT Pertamina (Persero) untuk mengambil alih pengelolaan.

"Ini merupakan satu kesempatan besar untuk mengembalikan blok tersebut kepada negara dan memberikan pengelolaan tersebut kepada BUMN dalam hal ini Pertamina," ujarnya di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Mamit menjelaskan, salah satu aset strategis yang ada di Indonesia saat ini, produksi Blok Rokan merupakan saat ini berada di angka 220.000 barel per hari (bph) dan merupakan penyumbang lifting nasional sebesar 25%.

"Blok Rokan merupakan satu aset strategis yang seharusnya diberikan kepada Pertamina sama seperti saat pemerintah memberikan Blok Mahakam kepada Pertamina," kata dia.

Selain itu, Mamit menambahkan, Pertamina dapat membantu pemerintah dari sisi hulu dengan angka produksi yang besar itu. Alih kelola Blok Rokan ke Pertamina, sambung dia, juga sebagai bentuk kompensasi terkait dengan penugasan yang dibebankan ke Pertamina di sektor hilir.

"Dengan begitu keuangan Pertamina bisa terbantu kembali. Ini juga menjadi bukti bahwa SDM kita menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dalam mengelola migas nasional," pungkas Mamit.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)