Inflasi Juli 2018 Capai 0,28% dengan Tertinggi di Sorong
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada bulan Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28%. Dengan perkembangan tersebut maka inflasi tahun kalender Januari-Juni 2018 sebesar 2,18% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 3,18%.
Sementara komponen inti pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,41%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juli) 2018 mengalami inflasi sebesar 1,78% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 2,87%.
Dari 82 kota IHK, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,47% dengan IHK sebesar 135,77 dan terendah terjadi di Depok, Banyuwangi, dan Surabaya masing-masing sebesar 0,03% dengan IHK masing-masing sebesar 131,59; 128,51; dan 133,37.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi pada Juli 2018 yang sebesar 0,28% lebih rendah dibandingkan inflasi pada Juni 2018 yang sebesar 0,59%. Hal ini biasa terjadi setelah bulan Ramadan dan Lebaran pada bulan Juni 2018.
"Puncak konsumsi kita biasanya berada di Ramadan dan Lebaran. Jadi, sekarang usai Ramadhan harga-harga kembali normal sehingga inflasi Juli lebih kecil dari inflasi Juni 2018," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.
Sementara komponen inti pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,41%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juli) 2018 mengalami inflasi sebesar 1,78% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 2,87%.
Dari 82 kota IHK, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,47% dengan IHK sebesar 135,77 dan terendah terjadi di Depok, Banyuwangi, dan Surabaya masing-masing sebesar 0,03% dengan IHK masing-masing sebesar 131,59; 128,51; dan 133,37.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi pada Juli 2018 yang sebesar 0,28% lebih rendah dibandingkan inflasi pada Juni 2018 yang sebesar 0,59%. Hal ini biasa terjadi setelah bulan Ramadan dan Lebaran pada bulan Juni 2018.
"Puncak konsumsi kita biasanya berada di Ramadan dan Lebaran. Jadi, sekarang usai Ramadhan harga-harga kembali normal sehingga inflasi Juli lebih kecil dari inflasi Juni 2018," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.
(akr)