Kuasai Indonesia, Koperasi Harus Berkualitas
A
A
A
SOLO - Upaya untuk mereformasi total koperasi di Indonesia ada 3 hal yang harus ditempuh yaitu, pertama harus merehabilitasi, reorientasi, dan yang terkait dengan upaya pengembangan terhadap koperasi demi kemajuan koperasi itu sendiri seperti di negara maju, Amerika.
Plt Deputi bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki mengatakan, bila dulu koperasi itu patut dikasihani karena miskin dan kelas gurem.
"Sekarang kita mesti ubah, anggota-anggotanya harus kita bangun supaya punya harkat dan martabat," tegas Untung pada acara Bimbingan Teknis Advokasi Partisipasi Anggota dalam Permodalan dan Bimtek Partisipasi Pengawasan oleh Anggota, di Solo, Kamis (9/8/2018).
"Kita harus bangun koperasi yang berkualitas, koperasi yang dapat menguasai Indonesia, koperasi yang bisa membuat rakyat Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tukas Basuki.
Kepala Bidang Partisipasi Modal dan Usaha Asdep keanggotaan Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Puji Martini mengatakan, Bimtek tujuannya agar anggota koperasi memahami fungsi dan manfaatnya sebagai pemilik dan koperasi dapat meningkatkan partisipasi anggotanya baik dalam usaha maupun permodalannya.
"Di sini tidak dibatasi dari simpanan pokok dan simpanan wajib saja tapi diharapkan partisipasi anggota bisa masuk ke pasar modal, punya saham," imbuh Puji.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sutarmo yang turut hadir pada kesempatan tersebut menambahkan, permodalan biasanya kurang menghargai potensi dari anggota padahal anggota adalah pemilik, otomatis bisa digali sehingga ke depan modal koperasi di Sukoharjo bisa berkembang dan tumbuh.
"Kendala ada di beberapa koperasi yang justru bisa digali, terutama dari anggota, misalnya koperasi guru, permodalan akan lebih mudah karena dapat diambil dari gaji guru tersebut, sekitar Rp5-Rp19 miliar cukup untuk membiayai kebutuhan anggota khususnya guru," papar Sutarmo.
Plt Deputi bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki mengatakan, bila dulu koperasi itu patut dikasihani karena miskin dan kelas gurem.
"Sekarang kita mesti ubah, anggota-anggotanya harus kita bangun supaya punya harkat dan martabat," tegas Untung pada acara Bimbingan Teknis Advokasi Partisipasi Anggota dalam Permodalan dan Bimtek Partisipasi Pengawasan oleh Anggota, di Solo, Kamis (9/8/2018).
"Kita harus bangun koperasi yang berkualitas, koperasi yang dapat menguasai Indonesia, koperasi yang bisa membuat rakyat Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tukas Basuki.
Kepala Bidang Partisipasi Modal dan Usaha Asdep keanggotaan Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Puji Martini mengatakan, Bimtek tujuannya agar anggota koperasi memahami fungsi dan manfaatnya sebagai pemilik dan koperasi dapat meningkatkan partisipasi anggotanya baik dalam usaha maupun permodalannya.
"Di sini tidak dibatasi dari simpanan pokok dan simpanan wajib saja tapi diharapkan partisipasi anggota bisa masuk ke pasar modal, punya saham," imbuh Puji.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sutarmo yang turut hadir pada kesempatan tersebut menambahkan, permodalan biasanya kurang menghargai potensi dari anggota padahal anggota adalah pemilik, otomatis bisa digali sehingga ke depan modal koperasi di Sukoharjo bisa berkembang dan tumbuh.
"Kendala ada di beberapa koperasi yang justru bisa digali, terutama dari anggota, misalnya koperasi guru, permodalan akan lebih mudah karena dapat diambil dari gaji guru tersebut, sekitar Rp5-Rp19 miliar cukup untuk membiayai kebutuhan anggota khususnya guru," papar Sutarmo.
(akn)