GarudaFood atasi Trauma Anak di Lombok dengan Dongeng
A
A
A
JAKARTA - GarudaFood Sehati memilih kegiatan mendongeng sebagai trauma healing bagi anak-anak yang menjadi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Head of Corporate Communication GarudaFood Dian Astriana mengatakan, mereka memusatkan kegiatannya di Vihara Jayawihaya, Dusun Tebango, Lombok Utara. Dia mengungkapkan, setiap hari ada sekira 100 anak yang hadir untuk mendengarkan dongeng sambil bermain dengan teman sebayanya.
"Kami pilih mendongeng untuk mengatasi trauma pada anak. Lewat dongeng kami ingin anak kembali ceria,'' katanya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Dian menjelaskan, mereka menyasar untuk mengatasi trauma anak dengan metode psikologis dan sosio emosionalnya. Trauma healing dipilih karena ada peristiwa gempa yang terjadi secara tiba-tiba tersebut akan menimbulkan dampak pertumbuhan bagi anak.
Dia mengatakan, sesi dongeng ini melibatkan komunitas Kampung Dongeng Indonesia selama empat hari. Diselingi menyanyi, suasana yang santai dan menyenangkan anak-anak korban gempa ini juga diajari belajar menyelamatkan diri saat gempa sehingga tidak takut lagi dengan gempa susulan.
"Kami melihat anak-anak sangat menikmati kegiatan dongeng yang kami berikan. Wajah mereka terlihat ceria usai mendengar dongeng," kata Dian.
Pada kesempatan yang sama, GarudaFood juga memberi donasi produk berupa snack biskuit dan minuman jelly untuk ribuan warga korban di wilayah Lombok Utara. Ia berharap makanan ringan tersebut dapat menjadi "pelipur lara" bagi korban, baik yang masih tinggal di rumahnya maupun di pengungsian.
Dian menjelaskan, GarudaFood Sehati adalah komunitas yang didirikan karyawan PT GarudaFood. Secara rutin, GarudaFood Sehati melakukan kegiatan sosial, yang dananya dikumpulkan dari sumbangan para karyawan.
"Para karyawan tak hanya memberi sumbangan dana, tapi juga ikut terlibat dalam acara. Termasuk kalangan top manajemen. Kegiatan GarudaFood Sehati selain membantu sesama, juga berhasil menumbuhkan keakraban di kalangan karyawan," pungkasnya.
Head of Corporate Communication GarudaFood Dian Astriana mengatakan, mereka memusatkan kegiatannya di Vihara Jayawihaya, Dusun Tebango, Lombok Utara. Dia mengungkapkan, setiap hari ada sekira 100 anak yang hadir untuk mendengarkan dongeng sambil bermain dengan teman sebayanya.
"Kami pilih mendongeng untuk mengatasi trauma pada anak. Lewat dongeng kami ingin anak kembali ceria,'' katanya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Dian menjelaskan, mereka menyasar untuk mengatasi trauma anak dengan metode psikologis dan sosio emosionalnya. Trauma healing dipilih karena ada peristiwa gempa yang terjadi secara tiba-tiba tersebut akan menimbulkan dampak pertumbuhan bagi anak.
Dia mengatakan, sesi dongeng ini melibatkan komunitas Kampung Dongeng Indonesia selama empat hari. Diselingi menyanyi, suasana yang santai dan menyenangkan anak-anak korban gempa ini juga diajari belajar menyelamatkan diri saat gempa sehingga tidak takut lagi dengan gempa susulan.
"Kami melihat anak-anak sangat menikmati kegiatan dongeng yang kami berikan. Wajah mereka terlihat ceria usai mendengar dongeng," kata Dian.
Pada kesempatan yang sama, GarudaFood juga memberi donasi produk berupa snack biskuit dan minuman jelly untuk ribuan warga korban di wilayah Lombok Utara. Ia berharap makanan ringan tersebut dapat menjadi "pelipur lara" bagi korban, baik yang masih tinggal di rumahnya maupun di pengungsian.
Dian menjelaskan, GarudaFood Sehati adalah komunitas yang didirikan karyawan PT GarudaFood. Secara rutin, GarudaFood Sehati melakukan kegiatan sosial, yang dananya dikumpulkan dari sumbangan para karyawan.
"Para karyawan tak hanya memberi sumbangan dana, tapi juga ikut terlibat dalam acara. Termasuk kalangan top manajemen. Kegiatan GarudaFood Sehati selain membantu sesama, juga berhasil menumbuhkan keakraban di kalangan karyawan," pungkasnya.
(ven)