IHSG Diprediksi Bisa Berbalik Arah Menguat
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berpotensi reversal jangka pendek, menguji kembali level MA50 dengan rentan pergerkan 5.769-5.860.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, pergerakan IHSG secara teknikal tepat tertahan pada FR61,8% dari diagonal uptrend sebelumnya. Secara teknikal level FR61,8% yang tepat pada level penutupan saat ini menjadi toleransi terakhir dari sebuah support.
"Indikasi reversal cukup kuat didukung stochastic pada indikatornya memberikan potensi golden-cross setelah tiba pada area jenuh jual dan RSI yang mulai terlihat menjenuh pada area osilator yang cukup murah," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Sementara, IHSG kemarin ditutup kembali melemah 91,37 poin dilevel 5.769,87, setelah berhasil menguat mendekati setengah persen pada zona hijau. Teknikal rebound terlihat tidak lebih dari dua jam pada sesi pertama. Saham-saham sektor aneka Industri dan konsumer menjadi pemimpin pelemahan searah dengan spekulasi perkiraan neraca perdagangan yang turun menjadi USD1,3 miliar dengan asumsi naiknya aktivitas impor.
Sedangkan emiten sektor pertanian menguat di tengah pelemahan mayoritas indeks sektoral, setelah outlook produksi minyak kelapa sawit di Indonesia naik 10% YoY impact dari elnino.
"Investor asing tercatat net sell Rp781,80 miliar dengan saham PTBA, BBTN dan BMRI menjadi top net sell value," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ANTM, ASII, BBNI, BBRI, HRUM, ICBP, INDY, LSIP, ELSA dan TBLA.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, pergerakan IHSG secara teknikal tepat tertahan pada FR61,8% dari diagonal uptrend sebelumnya. Secara teknikal level FR61,8% yang tepat pada level penutupan saat ini menjadi toleransi terakhir dari sebuah support.
"Indikasi reversal cukup kuat didukung stochastic pada indikatornya memberikan potensi golden-cross setelah tiba pada area jenuh jual dan RSI yang mulai terlihat menjenuh pada area osilator yang cukup murah," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Sementara, IHSG kemarin ditutup kembali melemah 91,37 poin dilevel 5.769,87, setelah berhasil menguat mendekati setengah persen pada zona hijau. Teknikal rebound terlihat tidak lebih dari dua jam pada sesi pertama. Saham-saham sektor aneka Industri dan konsumer menjadi pemimpin pelemahan searah dengan spekulasi perkiraan neraca perdagangan yang turun menjadi USD1,3 miliar dengan asumsi naiknya aktivitas impor.
Sedangkan emiten sektor pertanian menguat di tengah pelemahan mayoritas indeks sektoral, setelah outlook produksi minyak kelapa sawit di Indonesia naik 10% YoY impact dari elnino.
"Investor asing tercatat net sell Rp781,80 miliar dengan saham PTBA, BBTN dan BMRI menjadi top net sell value," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ANTM, ASII, BBNI, BBRI, HRUM, ICBP, INDY, LSIP, ELSA dan TBLA.
(ven)