Indef: BI Sudah Kehabisan Opsi untuk Menstabilkan Rupiah

Rabu, 15 Agustus 2018 - 23:42 WIB
Indef: BI Sudah Kehabisan...
Indef: BI Sudah Kehabisan Opsi untuk Menstabilkan Rupiah
A A A
JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan Bank Indonesia sudah kehabisan opsi untuk menstabilkan rupiah. "Jika suku bunga acuan tidak naik dikhawatirkan rupiah makin merosot dan cadangan devisa akan tergerus," ujar Bhima saat dihubungi, Rabu (15/8/2018).

Positifnya, bunga instrumen berdenominasi rupiah semakin menarik di mata investor asing. Yield SBN tenor 10 tahun saat ini cukup tinggi yakni 8%.

"Yield berbanding terbalik dengan harga surat utang. Artinya kalau yield SBN naik maka minat investor khususnya asing untuk membeli SBN menurun, harga turun," jelas dia. Menurut dia, kondisi ini yang ingin diatasi oleh otoritas moneter lewat kenaikan bunga acuan yakni menurunkan yield.

Masuknya investor asing ke pasar surat utang akan menambah permintaan rupiah. Sementara itu, di sisi negatifnya, perbankan mulai melakukan penyesuaian bunga kredit sehingga biaya peminjaman atau cost of borrowing bagi sektor swasta semakin berat.

"Ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi karena pelaku usaha menahan ekspansinya. Proyeksi pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,1% jauh di bawah target APBN 5,4%," paparnya. Ke depan yang perlu jadi perhatian adalah melebarnya defisit transaksi berjalan karena membuat permintaan dolar konsisten meningkat.

Kondisi neraca perdagangan pun diproyeksi akan melanjutkan defisit hingga akhir tahun. Tekanan dari kenaikan Fed rate pada bulan September dan Desember harus disikapi BI dengan melakukan adjustment bunga acuan 25-50 bps lagi. "Harapannya BI konsisten melakukan kebijakan pre-emptives menghadapi tren gejolak moneter saat ini," pungkasnya.
(ven)
Berita Terkait
BI-Rate Tetap di Level...
BI-Rate Tetap di Level 6,25 Persen
Jaga Nilai Tukar Rupiah...
Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan
Perry Warjiyo Ungkap...
Perry Warjiyo Ungkap Ada Ruang Penurunan BI Rate di Penutup Tahun 2024
Tok! BI Turunkan Suku...
Tok! BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 5,75 Persen
Breaking News! BI Pangkas...
Breaking News! BI Pangkas Suku Bunga Jadi 6%
Ekonom: BI Berpeluang...
Ekonom: BI Berpeluang Lanjutkan Pemangkasan BI Rate hingga 5,50% Akhir 2024
Berita Terkini
Mengulik Besaran Utang...
Mengulik Besaran Utang Suriah ke Bank Dunia yang Ingin Dilunasi Arab Saudi
38 menit yang lalu
Kabar Terbaru Nasib...
Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex, Ini Kata Menaker
10 jam yang lalu
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
10 jam yang lalu
Rokok Ilegal Bukan Persoalan...
Rokok Ilegal Bukan Persoalan Sepele, Potensi Kerugian Negara hingga Rp97 Triliun
11 jam yang lalu
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
11 jam yang lalu
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
12 jam yang lalu
Infografis
Buah Lontar Memiliki...
Buah Lontar Memiliki Manfaat yang Sangat Baik untuk Menu Diet
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved