APPI FKD Cirebon Hidup Lagi, Ini Pesan OJK
A
A
A
CIREBON - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon Muhamad Lutfi merasa bangga dengan terbentuknya Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Forum Komunikasi Daerah (FKD). Karena FKD ini akan memudahkan koordinasi antara perusahaan pembiayaan dengan otoritas keuangan.
"Setelah sekian lama vakum akhirnya APPI FKD Cirebon hidup lagi, tentunya akan lebih mudah berkoordinasi apabila ada hal-hal yang berkaitan dengan tugas pengawasan OJK. Hal ini agar teman-teman perusahaan pembiayaan menjaga kondusivitas," katanya usai acara pembentukan APPI FKD Cirebon di kantor OJK Cirebon, Rabu (15/8/2018).
Dia juga meminta agar perusahaan pembiayaan tidak membuat kisruh di lapangan. Menurutnya, antar perusahaan pembiayaan dipersilakan bersaing di lapangan tetapi tetap dalam satu kesatuan dalam wadah APPI. "Senantiasa menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional," imbuhnya.
Selain itu, perusahaan pembiayaan juga diminta untuk tidak terjadi konflik dengan nasabah. Atas dasar ini, profesionalitaslah yang dibangun dan menjaga kondusivitas meski sekalipun harus head to head dengan pihak perbankan, namun harus tetap menjaga dalam jalur yang benar dan tetap kondusif.
Lutfi juga berpesan agar perusahaan pembiayaan dapat mengambil peran untuk meningkatkan dan mendorong pertumbuhan, termasuk pertumbuhan ekonomi. "Kami di OJK punya peran perlindungan konsumen yang siap melakukan mediasi," katanya.
Terbentuknya APPI di Cirebon juga dinilai akan membantu tugas OJK. Maka, dengan dibentuknya APPI ini harus mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Perlindungan konsumen harus kita utamakan dan tidak menimbulkan persoalan baru," ujar Lutfi.
"Setelah sekian lama vakum akhirnya APPI FKD Cirebon hidup lagi, tentunya akan lebih mudah berkoordinasi apabila ada hal-hal yang berkaitan dengan tugas pengawasan OJK. Hal ini agar teman-teman perusahaan pembiayaan menjaga kondusivitas," katanya usai acara pembentukan APPI FKD Cirebon di kantor OJK Cirebon, Rabu (15/8/2018).
Dia juga meminta agar perusahaan pembiayaan tidak membuat kisruh di lapangan. Menurutnya, antar perusahaan pembiayaan dipersilakan bersaing di lapangan tetapi tetap dalam satu kesatuan dalam wadah APPI. "Senantiasa menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional," imbuhnya.
Selain itu, perusahaan pembiayaan juga diminta untuk tidak terjadi konflik dengan nasabah. Atas dasar ini, profesionalitaslah yang dibangun dan menjaga kondusivitas meski sekalipun harus head to head dengan pihak perbankan, namun harus tetap menjaga dalam jalur yang benar dan tetap kondusif.
Lutfi juga berpesan agar perusahaan pembiayaan dapat mengambil peran untuk meningkatkan dan mendorong pertumbuhan, termasuk pertumbuhan ekonomi. "Kami di OJK punya peran perlindungan konsumen yang siap melakukan mediasi," katanya.
Terbentuknya APPI di Cirebon juga dinilai akan membantu tugas OJK. Maka, dengan dibentuknya APPI ini harus mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Perlindungan konsumen harus kita utamakan dan tidak menimbulkan persoalan baru," ujar Lutfi.
(ven)