Belanja Ritel Kini Bergeser ke Platform Online

Kamis, 16 Agustus 2018 - 03:12 WIB
Belanja Ritel Kini Bergeser ke Platform Online
Belanja Ritel Kini Bergeser ke Platform Online
A A A
JAKARTA - Masa keemasan bisnis ritel di Indonesia mulai pudar. Hal ini ditandai banyaknya ritel-ritel raksasa yang gulung tikar dan menutup gerainya. Tantangan tersebut tentu merupakan hal serius yang harus segera diantisipasi semua pelaku bisnis ritel.

Penyesuaian terhadap perkembangan dinilai harus dipikirkan dengan matang, bukan hanya dengan mengubah bisnis model. "Media sosial merupakan media yang paling banyak diakses konsumen untuk mendapatkan informasi seputar belanja ritel," kata Business Development Director Snapcart Asia Pasifik Felix Sugianto di Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Dalam riset yang dilakukan Snapcart, Ramadhan merupakan bulan berbelanja paling tinggi dalam budaya masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui tren perilaku ini, Snapcart melakukan riset konsumen. Hasilnya menunjukkan 79,2% konsumen mengetahui dan mengikuti program spesial Ramadhan dari situs-situs belanja online di Indonesia. Program Ramadhan dari Shopee memperoleh awareness paling tinggi 73%, diikuti oleh Tokopedia 58%, Bukalapak 30%, Lazada 28%, kemudian JD.ID 14%, dan Blibli 10%.

Data riset Snapcart mengemukakan, 62% responden menjawab aktif berpartisipasi dalam program Ramadan Goyang Hujan Emas dan Big Ramadan Sale dari Shopee. Diikuti 45% responden menjawab berpartisipasi dalam program Shake-Shake dan Semarak Ramadan Ekstra dari Tokopedia, dan 16% responden berpartisipasi dalam program Puashake dan Puasale dari Lazada.

Peringkat berikutnya responden berpartisipasi dalam program serupa dari Bukalapak, JD.ID, dan Blibli. "Tiga yang pertama adalah situs belanja online terbesar di Indonesia, sehingga sangat populer dikunjungi pembelanja online," tegasnya.

Lantas barang apa yang paling banyak dibeli selama Ramadhan 2018? Riset Snapcart menunjukkan, pakaian dan aksesoris fashion masih menempati posisi paling tinggi, yakni 40% pembelanja online membeli produk-produk ini. Diikuti 28% membeli produk-produk digital seperti games, aplikasi berbayar, asuransi online, dan lain-lain.

Sedangkan 23% membeli produk kosmetik dan kebutuhan personal, 21% membeli gadget dan aksesorinya, 17% membeli produk kebutuhan rumah tangga, 16% membeli sepatu, 15% membeli pakaian dan perlengkapan bayi, dan 15% membeli berbagai jenis tas.

"Ini sesuai dengan budaya orang Indonesia yang merayakan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri selalu dengan memakai baju baru. Yang menarik, kini berbelanja produk fashion semakin banyak dilakukan melalui situs belanja online," ujar Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer Snapcart Asia Pasifik.

Dari perspektif gender, 66% perempuan menyukai program Ramadan Goyang Hujan Emas dan Big Ramadan Sale dari Shopee. Sedang para pria, 36% menyukai program Ramadan Shake-Shake dan Semarak Ramadan Extra dari Tokopedia.

Para pria Indonesia, lanjut dia, setelah membeli kebutuhan prioritas pertama pakaian dan fashion, kemudian prioritas keduanya yakni 16% para pria lebih suka membeli gadget dan asesorinya. Hal ini berbeda dengan para perempuan, dimana setelah prioritas pertama membeli pakaian dan fashion, prioritas keduanya yakni 21% perempuan akan membeli kebutuhan personal dan kosmetika.

"Ini sebenarnya wajar juga, para perempuan dimana-mana memang lebih memprioritaskan kosmetik daripada gadget. Sebaliknya pria Indonesia, mereka lebih suka beli gadget setelah tercukupi beli pakaian," kata Soon Lee Lim.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3551 seconds (0.1#10.140)