Duta Banua, Koperasi Karyawan yang Berkembang Jadi Besar
A
A
A
BANJARMASIN - Berawal dari sebuah koperasi karyawan grup Banjarmasin Post, Koperasi Duta Banua mampu berkembang menjadi besar. Tak hanya menyediakan jasa simpan pinjam untuk karyawan, Duta Banua juga mampu mengelolanya menjadi bisnis yang menggiurkan, seperti mengoperasikan minimarket hingga penyediaan jasa outsourcing.
Menurut Manajer Koperasi Duta Banua, M. Heriyanto, saat awal berdiri Koperasi Duta Banua pada 1991, omsetnya hanya sekitar Rp110 juta. Seiring berjalannya waktu, koperasi mampu dikelola dengan baik hingga mencatat omset sekitar Rp5 miliar.
“Awalnya memang hanya simpan pinjam dengan omset sekitar Rp100 jutaan, sekarang sudah mencapai Rp5 miliar. Dari segi usaha, kita juga ada pengembangan," kata Heriyanto, Kamis (19/7/2018).
Sekarang Koperasi Duta Banua memiliki empat lini bisnis, yaitu outsourcing, ekspedisi, minimarket, dan percetakan. Keempat lini usaha tersebut terus berkembang.
"Untuk koperasi ini kalau kita hanya mengandalkan dari simpan pinjam, seberapa banyak sih karyawan itu minjam terus, seberapa banyak dana yang bisa diputar. Makanya kita kembangkan supaya kita bisa survive,” ungkap Heriyanto.
Koperasi Duta Banua mendapatkan bantuan pinjaman salah satunya dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang mengucurkan dana sebesar Rp1 miliar untuk mengembangkan Koperasi Duta Banua.
“Pertama kali tahu ketika itu saya diundang acara presentasi LPDB-KUMKM di sebuah hotel. Mereka memaparkan, memperkenalkan bahwa kini ada pembiayaan yang murah dari pemerintah. Kita pun tertarik akhirnya kita juga ditantang LPDB-KUMKM untuk meminjam dalam jumlah besar sebagai modal untuk mengembangkan koperasi. Akhirnya dapat Rp1 miliar, alhamdulillah lancar tidak ada masalah,” kata Heriyanto.
Heriyanto beserta jajaran pengurus Koperasi lainnya pun segera bergerak mengembangkan koperasi. Mulai dari membuka minimarket hingga pengembangan usaha lainnya. Dari yang tak punya aset, dulu berkantor dengan menyewa ruko, kini koperasi beranggotakan karyawan Banjarmasin Post Group sejumlah 325 orang ini, dapat memiliki ruko tiga lantai tersebut.
Menurut Heriyanto, LPDB-KUMKM sangat membantu berkembangnya koperasi. Dirasakan pula oleh para anggota. Mereka merasakan betul dampaknya. Heriyanto menyalurkan dana pinjaman dari LPDB-KUMKM untuk kesejahteraan para anggota.
"Mereka ada yang mau bisnis ternak, atau warung makan, segala macam, nah kita salurkan untuk itu, jadi sangat membantu, mereka merasa diberi kemudahan dari dana tersebut,” kata Heriyanto.
Sementara untuk pengembangan bisnis, Koperasi Duta Banua menggunakan dana dari hasil profit. Jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lain seperti perbankan, LPDB-KUMKM memang sangat memberi kemudahan, terutama bagi pelaku UMKM lantaran bunga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan bunga bank dan lembaga keuangan lainnya.
Dia mengharapkan ke depan LPDB-KUMKM juga sebaiknya mulai memikirkan untuk menyediakan pinjaman dana dengan jumlah uang yang lebih kecil, misalnya mulai dari Rp100 juta hingga Rp300 juta.
"Tentu hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM untuk memulai serta mengembangkan usahanya," ujar Heriyanto.
Menurut Manajer Koperasi Duta Banua, M. Heriyanto, saat awal berdiri Koperasi Duta Banua pada 1991, omsetnya hanya sekitar Rp110 juta. Seiring berjalannya waktu, koperasi mampu dikelola dengan baik hingga mencatat omset sekitar Rp5 miliar.
“Awalnya memang hanya simpan pinjam dengan omset sekitar Rp100 jutaan, sekarang sudah mencapai Rp5 miliar. Dari segi usaha, kita juga ada pengembangan," kata Heriyanto, Kamis (19/7/2018).
Sekarang Koperasi Duta Banua memiliki empat lini bisnis, yaitu outsourcing, ekspedisi, minimarket, dan percetakan. Keempat lini usaha tersebut terus berkembang.
"Untuk koperasi ini kalau kita hanya mengandalkan dari simpan pinjam, seberapa banyak sih karyawan itu minjam terus, seberapa banyak dana yang bisa diputar. Makanya kita kembangkan supaya kita bisa survive,” ungkap Heriyanto.
Koperasi Duta Banua mendapatkan bantuan pinjaman salah satunya dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang mengucurkan dana sebesar Rp1 miliar untuk mengembangkan Koperasi Duta Banua.
“Pertama kali tahu ketika itu saya diundang acara presentasi LPDB-KUMKM di sebuah hotel. Mereka memaparkan, memperkenalkan bahwa kini ada pembiayaan yang murah dari pemerintah. Kita pun tertarik akhirnya kita juga ditantang LPDB-KUMKM untuk meminjam dalam jumlah besar sebagai modal untuk mengembangkan koperasi. Akhirnya dapat Rp1 miliar, alhamdulillah lancar tidak ada masalah,” kata Heriyanto.
Heriyanto beserta jajaran pengurus Koperasi lainnya pun segera bergerak mengembangkan koperasi. Mulai dari membuka minimarket hingga pengembangan usaha lainnya. Dari yang tak punya aset, dulu berkantor dengan menyewa ruko, kini koperasi beranggotakan karyawan Banjarmasin Post Group sejumlah 325 orang ini, dapat memiliki ruko tiga lantai tersebut.
Menurut Heriyanto, LPDB-KUMKM sangat membantu berkembangnya koperasi. Dirasakan pula oleh para anggota. Mereka merasakan betul dampaknya. Heriyanto menyalurkan dana pinjaman dari LPDB-KUMKM untuk kesejahteraan para anggota.
"Mereka ada yang mau bisnis ternak, atau warung makan, segala macam, nah kita salurkan untuk itu, jadi sangat membantu, mereka merasa diberi kemudahan dari dana tersebut,” kata Heriyanto.
Sementara untuk pengembangan bisnis, Koperasi Duta Banua menggunakan dana dari hasil profit. Jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lain seperti perbankan, LPDB-KUMKM memang sangat memberi kemudahan, terutama bagi pelaku UMKM lantaran bunga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan bunga bank dan lembaga keuangan lainnya.
Dia mengharapkan ke depan LPDB-KUMKM juga sebaiknya mulai memikirkan untuk menyediakan pinjaman dana dengan jumlah uang yang lebih kecil, misalnya mulai dari Rp100 juta hingga Rp300 juta.
"Tentu hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM untuk memulai serta mengembangkan usahanya," ujar Heriyanto.
(akn)