HUT RI, Gubernur BI Perry Warjiyo Gelorakan Semangat Kerja Keras
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menularkan, semangat kerja keras saat perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Ditegaskan olehnya BI sesuai visiny akan menjadi bank sentral yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik di antara negara Emerging Markets.
"Memperingati kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, sekali lagi saya mengajak kepada seluruh pegawai Bank Indonesia untuk terus menggelorakan, memotivasi semangat kerja keras demi bangsa dan negara tercinta. Insya Allah, setiap niat dan kerja keras kita dalam memajukan perekonomian negeri ini, akan menjadi bagian dari ibadah dan tanggung jawab kita sebagai prestasi yang kita persembahkan kepada bangsa dan negara," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Meski begitu, Ia juga menambahkan kerja keras saja tidak cukup untuk memajukan Indonesia. Lantaran kekuasaan manusia hanya sebagian kecil dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
"Kerja keras harus diakukan, doa harus kita panjatkan agar langkah-langkah kita tidak hanya dirahmati, tapi juga diberikan hidayah dan kesempurnaan dan barokah oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya.
Karena itu, salah satu program yang BI lakukan adalah bagaimana kita terus mengimlementasikan budaya Bank Indonesia Religi. Tidak hanya memperkuat ibadah, tapi juga mengaktualisasikan nilai-nilai ibadah itu di dalam pelaksanaan tugas harian apapun agamanya.
"Apakah Islam, Kristiani, Katolik, Hindu, Budha, dan lain-lain. Saya meyakini bahwa dengan semakin dekat dengan Allah, tidak hanya kita diberikan hidayah, tidak hanya kita diberikan kemudahan, apapun yang kita lakukan akan diberikan kesempurnaan dan barokah oleh Allah SWT," tandasnya.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai luhur warisan pendiri negara seperti yang disampaikan oleh Presiden Sukarno di dalam pidatonya pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, dimana salah satu prinsip dasar negara yang digagas adalah “Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
"Memperingati kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, sekali lagi saya mengajak kepada seluruh pegawai Bank Indonesia untuk terus menggelorakan, memotivasi semangat kerja keras demi bangsa dan negara tercinta. Insya Allah, setiap niat dan kerja keras kita dalam memajukan perekonomian negeri ini, akan menjadi bagian dari ibadah dan tanggung jawab kita sebagai prestasi yang kita persembahkan kepada bangsa dan negara," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Meski begitu, Ia juga menambahkan kerja keras saja tidak cukup untuk memajukan Indonesia. Lantaran kekuasaan manusia hanya sebagian kecil dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
"Kerja keras harus diakukan, doa harus kita panjatkan agar langkah-langkah kita tidak hanya dirahmati, tapi juga diberikan hidayah dan kesempurnaan dan barokah oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya.
Karena itu, salah satu program yang BI lakukan adalah bagaimana kita terus mengimlementasikan budaya Bank Indonesia Religi. Tidak hanya memperkuat ibadah, tapi juga mengaktualisasikan nilai-nilai ibadah itu di dalam pelaksanaan tugas harian apapun agamanya.
"Apakah Islam, Kristiani, Katolik, Hindu, Budha, dan lain-lain. Saya meyakini bahwa dengan semakin dekat dengan Allah, tidak hanya kita diberikan hidayah, tidak hanya kita diberikan kemudahan, apapun yang kita lakukan akan diberikan kesempurnaan dan barokah oleh Allah SWT," tandasnya.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai luhur warisan pendiri negara seperti yang disampaikan oleh Presiden Sukarno di dalam pidatonya pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, dimana salah satu prinsip dasar negara yang digagas adalah “Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
(akr)