BI Dukung Uji Coba Pembayaran Tanpa Setop di Ruas Tol Tangerang Merak
A
A
A
SERANG - Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mengapresiasi rencana PT Astra Infra Tol Tangerang Merak yang akan menerapkan transaksi tol Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tanpa berhenti di gerbang tol, akan diterapkan di ruas tol Tangerang Merak
Kepala Kantor Perwakilan BI Banten Rahmat Harnowo mengatakan, sistem MLFF merupakan generasi kedua dari penerapan pembayaran non tunai yang sudah dilakukan saat ini. Sistem pembayaran tanpa berhenti itu dinilai lebih efisien dan cepat dibandingkan generasi sebelumnya. "Sistem itu lebih efisen, lebih cepat, semakin kemajuan jaman, maka harus lebih menyesuaikan dengan perkmbangan teknologi," kata Rahmat di Serang, Banten, Senin (3/9/2018).
Namun, kata Rahmat sistem ini membutuhkan biaya tambahan untuk memasang alatnya yang dinamanakan On board unit (Obu) di dalam mobilnya. Alat tersebut dibanderol sekitar Rp600-Rp700 ribu. "Saat ini baru satu bank yang sudah siap. Faktanya memang yang sudah siap di (tol) Jagorawi. Tapi peminatnya masih kurang," ujar Rahmat.
Dia menjelaskan, pengendara yang akan melalui ruas tol yang sudah menerapkan sisitem teraebut tak perlu berhenti, hanya menurunkan kecepatan kendaraan saja. Nantinya, mesin raeder yang dipasang di mobil akan membaca sendiri berapa total pembayaran tanpa pengemudi membuka kaca kemudian mengetap kartu non tunai. "Biasanya di gerbang tol ada tulisan OBu, kaya di gerbang tol Taman Mini. Disana sudah," katanya.
Sebelumnya diberitakan, mulai awal September ini di ruas tol Tangerang Merak akan melakukan uji coba sistem pembayaran tanpa tap atau electronic collection free flow. Sistem ini diharapkan memangkas waktu transaksi menjadi lebih cepat dari sistem tap kartu uang elektronik yang saat ini berlaku.
Kepala Kantor Perwakilan BI Banten Rahmat Harnowo mengatakan, sistem MLFF merupakan generasi kedua dari penerapan pembayaran non tunai yang sudah dilakukan saat ini. Sistem pembayaran tanpa berhenti itu dinilai lebih efisien dan cepat dibandingkan generasi sebelumnya. "Sistem itu lebih efisen, lebih cepat, semakin kemajuan jaman, maka harus lebih menyesuaikan dengan perkmbangan teknologi," kata Rahmat di Serang, Banten, Senin (3/9/2018).
Namun, kata Rahmat sistem ini membutuhkan biaya tambahan untuk memasang alatnya yang dinamanakan On board unit (Obu) di dalam mobilnya. Alat tersebut dibanderol sekitar Rp600-Rp700 ribu. "Saat ini baru satu bank yang sudah siap. Faktanya memang yang sudah siap di (tol) Jagorawi. Tapi peminatnya masih kurang," ujar Rahmat.
Dia menjelaskan, pengendara yang akan melalui ruas tol yang sudah menerapkan sisitem teraebut tak perlu berhenti, hanya menurunkan kecepatan kendaraan saja. Nantinya, mesin raeder yang dipasang di mobil akan membaca sendiri berapa total pembayaran tanpa pengemudi membuka kaca kemudian mengetap kartu non tunai. "Biasanya di gerbang tol ada tulisan OBu, kaya di gerbang tol Taman Mini. Disana sudah," katanya.
Sebelumnya diberitakan, mulai awal September ini di ruas tol Tangerang Merak akan melakukan uji coba sistem pembayaran tanpa tap atau electronic collection free flow. Sistem ini diharapkan memangkas waktu transaksi menjadi lebih cepat dari sistem tap kartu uang elektronik yang saat ini berlaku.
(akr)