Pelindo IV Investasi Alat Baru di Empat Pelabuhan
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) menginvestasikan pembelian empat unit alat baru yang akan ditempatkan di empat pelabuhan yaitu Makassar New Port (MNP), Kendari New Port (KNP), Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate. Diterangkan empat unit alat yang didatangkan tersebut yaitu Container Crane.
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, keempat alat tersebut sudah mulai didatangkan secara bertahap di masing-masing pelabuhan sejak pekan lalu. Dengan berbagai investasi yang dilakukan, menurutnya pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia telah mampu meningkatkan kapasitas per tahunnya dari 700.000 TEUs menjadi 2 juta TEUs atau meningkat hampir 3 kali lipat.
Kapasitas tersebut belum termasuk Terminal Petikemas Makasar, Kaltim Kariangau Terminal dan Makasar New Port. "Selain itu dengan modernisasi peralatan yang dilakukan, produktivitas bongkar muat mengalami peningkatan sebesar 40% dari rata-rata 15 box per jam menjadi 25 box per jam," kata Doso lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa (11/9/2018).
Sementara itu, Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang menambahkan, setelah satu unit Container Crane diturunkan di Pelabuhan Ternate pada Minggu (10/9), selanjutnya alat yang lainnya juga akan diturunkan di Pelabuhan Ambon, lalu KNP dan kemudian di MNP.
Keempat alat itu, kata dia, diangkut dari Pelabuhan Incheon yang ada di Negeri Ginseng, Korea Selatan menggunakan Kapal Dong Bang Giant No 2. "Setelah unit Container Crane dilakukan unloading di masing-masing pelabuhan, rencananya akan langsung dilakukan uji coba operasi oleh masing-masing cabang," tuturnya.
Farid juga menjelaskan, tingkat komponen dalam negeri dari pekerjaan ini sekitar 35% yang meliputi beberapa jasa konstruksi tenaga kerja mechanical electrical, tenaga kerja supervisi, testing, training, sertifikasi, review BPKP serta sebagian kontribusi dalam negeri yang berkaitan dengan mobilisasi crane.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno telah meresmikan 16 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun PT Pelindo IV menggunakan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) dan internal perusahaan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Menurut Farid, empat unit Container Crane yang didatangkan pada pekan lalu merupakan tahap pertama untuk peningkatan produktivitas dan peningkatan status konvensional menjadi terminal petikemas di Pelabuhan Ambon dan Ternate. "Selain itu perseroan juga akan menyiapkan operasinya pelabuhan baru pada akhir tahun, yaitu MNP dan KNP," ujarnya.
Program konektivitas di Indonesia Timur, menurutnya, dilakukan secara terukur dan disinergikan dengan pemerintah daerah untuk menurunkan biaya logistik nasional yang sudah nampak terkendali di sebagian daerah di timur yang pelabuhannya dikontrol atau dikendalikan oleh Pelindo IV.
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, keempat alat tersebut sudah mulai didatangkan secara bertahap di masing-masing pelabuhan sejak pekan lalu. Dengan berbagai investasi yang dilakukan, menurutnya pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia telah mampu meningkatkan kapasitas per tahunnya dari 700.000 TEUs menjadi 2 juta TEUs atau meningkat hampir 3 kali lipat.
Kapasitas tersebut belum termasuk Terminal Petikemas Makasar, Kaltim Kariangau Terminal dan Makasar New Port. "Selain itu dengan modernisasi peralatan yang dilakukan, produktivitas bongkar muat mengalami peningkatan sebesar 40% dari rata-rata 15 box per jam menjadi 25 box per jam," kata Doso lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa (11/9/2018).
Sementara itu, Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang menambahkan, setelah satu unit Container Crane diturunkan di Pelabuhan Ternate pada Minggu (10/9), selanjutnya alat yang lainnya juga akan diturunkan di Pelabuhan Ambon, lalu KNP dan kemudian di MNP.
Keempat alat itu, kata dia, diangkut dari Pelabuhan Incheon yang ada di Negeri Ginseng, Korea Selatan menggunakan Kapal Dong Bang Giant No 2. "Setelah unit Container Crane dilakukan unloading di masing-masing pelabuhan, rencananya akan langsung dilakukan uji coba operasi oleh masing-masing cabang," tuturnya.
Farid juga menjelaskan, tingkat komponen dalam negeri dari pekerjaan ini sekitar 35% yang meliputi beberapa jasa konstruksi tenaga kerja mechanical electrical, tenaga kerja supervisi, testing, training, sertifikasi, review BPKP serta sebagian kontribusi dalam negeri yang berkaitan dengan mobilisasi crane.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno telah meresmikan 16 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun PT Pelindo IV menggunakan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) dan internal perusahaan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Menurut Farid, empat unit Container Crane yang didatangkan pada pekan lalu merupakan tahap pertama untuk peningkatan produktivitas dan peningkatan status konvensional menjadi terminal petikemas di Pelabuhan Ambon dan Ternate. "Selain itu perseroan juga akan menyiapkan operasinya pelabuhan baru pada akhir tahun, yaitu MNP dan KNP," ujarnya.
Program konektivitas di Indonesia Timur, menurutnya, dilakukan secara terukur dan disinergikan dengan pemerintah daerah untuk menurunkan biaya logistik nasional yang sudah nampak terkendali di sebagian daerah di timur yang pelabuhannya dikontrol atau dikendalikan oleh Pelindo IV.
(akr)