Prajogo Tambah Kepemilikan Berpotensi Kerek Saham BRPT
A
A
A
JAKARTA - Prajogo Pangestu selaku pemegang saham utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) kembali memperbesar porsi kepemilikannya di induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical dan pembangkit listrik Star Energy. Langkah ini dinilai berpotensi mengerek harga saham BRPT.
Kepala Analis Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe, penambahan saham yang dilakukan Prajogo Pangestu memberikan sinyal positif kinerja bisnis Barito Pacific masih akan terus tumbuh ke depan.
Karena itu, prospek saham BRPT diperkirakan berpotensi melanjutkan kenaikannya dari posisi saat ini berkisar Rp1.700 per saham.
"Kalau owner-nya menambah, setidaknya dia tahu nilai wajar perusahaannya itu berapa. Harga pasaran itu akan berapa maka owner memutuskan beli, prospeknya masih bagus," ujarnya di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Ditambah dengan masuknya Star Energy, Kiswoyo menjelaskan, semakin bagus untuk Barito Pacific karena bisnis Star Energy adalah pembangkit listrik panas bumi.
Menurutnya, bisnis panas bumi di Indonesia itu masih sedikit pemainnya dan pendapatannya stabil.
"Mereka green energy maka nett profit akan stabil, cukup bangun sekali maka operasional terus. Tinggal maintenance mesin saja, sudah bagus untuk bisnis perusahaan," kata Kiswoyo.
Sementara, Kiswoyo memprediksi saham BRPT masih bisa mencapai Rp3.000 per saham. Melihat porsi saham yang saat ini terus mengalami peningkatan. "Masih bisa ke arah sana, kalau lihat ada kontribusi dari Star Energy dan Chandra Asri," pungkasnya.
Berdasarkan laporan keterbukaan perseroan, pada periode 13 Juli 2018 hingga 14 September 2018, Prajogo Pangestu telah membeli sebanyak 39.884.100 saham dengan harga rata-rata Rp1.752 per saham atau senilai Rp69,89 miliar.
Sebelumnya Prajogo juga telah melakukan pembelian saham sebanyak 17.922.700 saham berdasarkan laporan keterbukaan tanggal 10 Juli 2018. Dengan demikian, melalui serangkaian pembelian tersebut, total kepemilikan saham Prajogo Pangestu di BRPT meningkat dari 77% pada Juni 2018 menjadi 77,32% pada September 2018.
Kepala Analis Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe, penambahan saham yang dilakukan Prajogo Pangestu memberikan sinyal positif kinerja bisnis Barito Pacific masih akan terus tumbuh ke depan.
Karena itu, prospek saham BRPT diperkirakan berpotensi melanjutkan kenaikannya dari posisi saat ini berkisar Rp1.700 per saham.
"Kalau owner-nya menambah, setidaknya dia tahu nilai wajar perusahaannya itu berapa. Harga pasaran itu akan berapa maka owner memutuskan beli, prospeknya masih bagus," ujarnya di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Ditambah dengan masuknya Star Energy, Kiswoyo menjelaskan, semakin bagus untuk Barito Pacific karena bisnis Star Energy adalah pembangkit listrik panas bumi.
Menurutnya, bisnis panas bumi di Indonesia itu masih sedikit pemainnya dan pendapatannya stabil.
"Mereka green energy maka nett profit akan stabil, cukup bangun sekali maka operasional terus. Tinggal maintenance mesin saja, sudah bagus untuk bisnis perusahaan," kata Kiswoyo.
Sementara, Kiswoyo memprediksi saham BRPT masih bisa mencapai Rp3.000 per saham. Melihat porsi saham yang saat ini terus mengalami peningkatan. "Masih bisa ke arah sana, kalau lihat ada kontribusi dari Star Energy dan Chandra Asri," pungkasnya.
Berdasarkan laporan keterbukaan perseroan, pada periode 13 Juli 2018 hingga 14 September 2018, Prajogo Pangestu telah membeli sebanyak 39.884.100 saham dengan harga rata-rata Rp1.752 per saham atau senilai Rp69,89 miliar.
Sebelumnya Prajogo juga telah melakukan pembelian saham sebanyak 17.922.700 saham berdasarkan laporan keterbukaan tanggal 10 Juli 2018. Dengan demikian, melalui serangkaian pembelian tersebut, total kepemilikan saham Prajogo Pangestu di BRPT meningkat dari 77% pada Juni 2018 menjadi 77,32% pada September 2018.
(fjo)