Bank BTN Targetkan Kredit Baru Rp5 Triliun di Ajang IPEX
A
A
A
JAKARTA - Menyambut triwulan terakhir tahun 2018, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggenjot pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) ke 18. Target kredit baru yang diproyeksi akan mengalir selama IPEX berlangsung dari tanggal 22-30 September 2018 ini adalah sebesar Rp 5 triliun, baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi.Bank yang sudah menyalurkan KPR selama 42 tahun ini membidik angka sekitar Rp 4,5 triliun yang disiapkan untuk mendukung KPR Non Subsidi dan KPR Subsidi sebesar Rp 500 miliar.
Untuk mengejar target tersebut. Bank BTN menawarkan bunga promo 6,25% fixed 1 tahun dan penawaran KPR Zero. KPR Zero untuk memudahkan masyarakat Indonesia memiliki rumah. Melalui produk yang merupakan rebranding dari KPR Easy Payment tersebut, debitur hanya membayar cicilan bunga KPR dengan grace period pokok selama 2 tahun. KPR Zero juga menawarkan pembebasan pembayaran beban pokok.
“Bunga promo tersebut lebih rendah dibandingkan suku bunga KPR perbankan secara umum yang tahun ini di kisaran 9% per tahun, selain itu uang muka juga rendah, sejumlah mitra pengembang yang bekerjasama dengan BTN menawarkan uang muka hanya 1%,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat membuka IPEX di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (22/9).
IPEX tahun ini diselenggarakan sebagai rangkaian dari kegiatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang dirayakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Oleh karena itu, pada kesempatan yang sama Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso didampingi oleh Maryono meninjau arena pameran dan menyaksikan akad KPR massal. Akad KPR massal diikuti oleh sekitar 1.000 debitur di seluruh Indonesia, 200 diantaranya dilakukan di saat IPEX berlangsung.
“Sebagai salah satu Bank Pelaksana untuk program subsidi pembiayaan perumahan dari pemerintah, baik Subsidi bunga maupun Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Bank BTN senantiasa memberikan kemudahan akses kepada masyarakat terutama kaum millennial untuk memiliki rumah baru, jika tidak sempat ke IPEX bisa berselancar di portal properti kami di btnproperti atau jika ingin rumah seken ada di portal rumahmurahbtn,” kata Maryono.
Promosi lainnya selain suku bunga kredit yang terjangkau, dan uang muka yang murah, Bank BTN juga menawarkan pembebasan biaya provisi, administrasi,bebas appraisal, diskon asuransi jiwa kredit 20% , simplifikasi dokumen, dan jangka waktu KPR hingga 30 tahun. Sejumlah pengembang bahkan menawarkan bebas angsuran pokok selama 2 tahun. Selain dengan promosi dan kemudahan akses KPR lewat laman digital, Maryono menjelaskan, pendekatan Bank BTN untuk kaum milenial juga dilakukan dengan memberikan opsi property yang menjadi favorit milenial. Sekitar 149 pengembang dalam IPEX menawarkan sekitar 730 proyek diantaranya adalah proyek Transit Oriented Development atau TOD. Maryono memastikan Bank BTN berpartisipasi memberikan kredit konstruksi dan Kredit Pemilikan Apartemen untuk proyek TOD milik Perumnas Setelah TOD di Tanjung Barat, Bank BTN juga membidik proyek TOD Perumnas di Pondok Cina dan stasiun Bogor. Selain itu Bank BTN membuka sinergi dengan pengembang TOD lain, seperti PT PP Properti Tbk yang akan menggarap TOD Stasiun Juanda dan TOD Stasiun Tanah Abang, dan juga PT Adhi Karya yang menggarap sejumlah proyek TOD bertajuk LRT City.
“Khusus wilayah Jakarta, hunian vertikal akan makin berkembang karena berdasarkan riset Housing Finance Center BTN, kebutuhan rumah di Jakarta dalam 13 tahun mendatang akan terus meningkat, akhir tahun 2030 kemungkinan backlog menembus sekitar 1,751 juta rumah, dan kemungkinan akan terjadi defisit karena laju pertumbuhan penduduk DKI yang tinggi namun lahan semakin sempit, rumah susun menjadi pilihan pengembang untuk ekspansi,” kata Maryono.
Sementara itu, langkah Bank BTN untuk memenuhi target program sejuta rumah terus melaju. Per Agustus 2018, Bank BTN sudah merealisasikan KPR Subsidi sebanyak 128.218, sementara KPR Non Subsidi sebanyak 34.559 unit rumah atau total 162.777 unit rumah atau setara dengan Rp 27,2 triliun. Secara total, angka tersebut naik 12,7% dibandingkan pencapaian Agustus tahun 2018 yang mencapai 144.482 unit rumah atau setara dengan Rp 23,10 triliun.
Pencapaian program sejuta rumah juga dikejar Bank BTN lewat komitmen kredit konstruksi yang mendukung penyaluran KPR. Per Agustus 2018 Bank BTN sudah mencairkan kredit konstruksi untuk menyokong KPR Subsidi bagi 227.350 unit sedangkan kredit konstruksi untuk menyokong KPR non subsidi disalurkan untuk 113.841 unit Jadi, secara keseluruhan baik KPR maupun kredit konstruksi demi mendukung program Sejuta rumah, Bank BTN sudah mencapai sekitar 67,20 persen atau setara dengan 503.968 unit dari target tahun ini yang dipasang 750.000 unit. “Kami masih on track untuk menjaga pertumbuhan KPR di atas 20% dibandingkan tahun lalu,” tandas Maryono.
Untuk mengejar target tersebut. Bank BTN menawarkan bunga promo 6,25% fixed 1 tahun dan penawaran KPR Zero. KPR Zero untuk memudahkan masyarakat Indonesia memiliki rumah. Melalui produk yang merupakan rebranding dari KPR Easy Payment tersebut, debitur hanya membayar cicilan bunga KPR dengan grace period pokok selama 2 tahun. KPR Zero juga menawarkan pembebasan pembayaran beban pokok.
“Bunga promo tersebut lebih rendah dibandingkan suku bunga KPR perbankan secara umum yang tahun ini di kisaran 9% per tahun, selain itu uang muka juga rendah, sejumlah mitra pengembang yang bekerjasama dengan BTN menawarkan uang muka hanya 1%,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat membuka IPEX di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (22/9).
IPEX tahun ini diselenggarakan sebagai rangkaian dari kegiatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang dirayakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Oleh karena itu, pada kesempatan yang sama Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso didampingi oleh Maryono meninjau arena pameran dan menyaksikan akad KPR massal. Akad KPR massal diikuti oleh sekitar 1.000 debitur di seluruh Indonesia, 200 diantaranya dilakukan di saat IPEX berlangsung.
“Sebagai salah satu Bank Pelaksana untuk program subsidi pembiayaan perumahan dari pemerintah, baik Subsidi bunga maupun Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Bank BTN senantiasa memberikan kemudahan akses kepada masyarakat terutama kaum millennial untuk memiliki rumah baru, jika tidak sempat ke IPEX bisa berselancar di portal properti kami di btnproperti atau jika ingin rumah seken ada di portal rumahmurahbtn,” kata Maryono.
Promosi lainnya selain suku bunga kredit yang terjangkau, dan uang muka yang murah, Bank BTN juga menawarkan pembebasan biaya provisi, administrasi,bebas appraisal, diskon asuransi jiwa kredit 20% , simplifikasi dokumen, dan jangka waktu KPR hingga 30 tahun. Sejumlah pengembang bahkan menawarkan bebas angsuran pokok selama 2 tahun. Selain dengan promosi dan kemudahan akses KPR lewat laman digital, Maryono menjelaskan, pendekatan Bank BTN untuk kaum milenial juga dilakukan dengan memberikan opsi property yang menjadi favorit milenial. Sekitar 149 pengembang dalam IPEX menawarkan sekitar 730 proyek diantaranya adalah proyek Transit Oriented Development atau TOD. Maryono memastikan Bank BTN berpartisipasi memberikan kredit konstruksi dan Kredit Pemilikan Apartemen untuk proyek TOD milik Perumnas Setelah TOD di Tanjung Barat, Bank BTN juga membidik proyek TOD Perumnas di Pondok Cina dan stasiun Bogor. Selain itu Bank BTN membuka sinergi dengan pengembang TOD lain, seperti PT PP Properti Tbk yang akan menggarap TOD Stasiun Juanda dan TOD Stasiun Tanah Abang, dan juga PT Adhi Karya yang menggarap sejumlah proyek TOD bertajuk LRT City.
“Khusus wilayah Jakarta, hunian vertikal akan makin berkembang karena berdasarkan riset Housing Finance Center BTN, kebutuhan rumah di Jakarta dalam 13 tahun mendatang akan terus meningkat, akhir tahun 2030 kemungkinan backlog menembus sekitar 1,751 juta rumah, dan kemungkinan akan terjadi defisit karena laju pertumbuhan penduduk DKI yang tinggi namun lahan semakin sempit, rumah susun menjadi pilihan pengembang untuk ekspansi,” kata Maryono.
Sementara itu, langkah Bank BTN untuk memenuhi target program sejuta rumah terus melaju. Per Agustus 2018, Bank BTN sudah merealisasikan KPR Subsidi sebanyak 128.218, sementara KPR Non Subsidi sebanyak 34.559 unit rumah atau total 162.777 unit rumah atau setara dengan Rp 27,2 triliun. Secara total, angka tersebut naik 12,7% dibandingkan pencapaian Agustus tahun 2018 yang mencapai 144.482 unit rumah atau setara dengan Rp 23,10 triliun.
Pencapaian program sejuta rumah juga dikejar Bank BTN lewat komitmen kredit konstruksi yang mendukung penyaluran KPR. Per Agustus 2018 Bank BTN sudah mencairkan kredit konstruksi untuk menyokong KPR Subsidi bagi 227.350 unit sedangkan kredit konstruksi untuk menyokong KPR non subsidi disalurkan untuk 113.841 unit Jadi, secara keseluruhan baik KPR maupun kredit konstruksi demi mendukung program Sejuta rumah, Bank BTN sudah mencapai sekitar 67,20 persen atau setara dengan 503.968 unit dari target tahun ini yang dipasang 750.000 unit. “Kami masih on track untuk menjaga pertumbuhan KPR di atas 20% dibandingkan tahun lalu,” tandas Maryono.
(wbs)