Gerbang Tani: Hari Tani Nasional Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan

Senin, 24 September 2018 - 23:25 WIB
Gerbang Tani: Hari Tani Nasional Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Gerbang Tani: Hari Tani Nasional Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
A A A
JAKARTA - Hari ini, 24 September, diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Caswiyono Rusydie berharap, peringatan hari tani nasional ini dijadikan sebagai momentum untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan menyejahterakan petani.

Upaya ini, menurutnya, harus dilakukan dengan menghentikan impor pangan dan memperkuat petani dalam negeri. Menurut Caswiyono Rusydie, langkah ini semakin mendesak di tengah berbagai problem yang dihadapi petani dan dunia pertaian dalam negeri.

Aktivis gerakan petani yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor ini menambahkan, di negeri agraris ini, petani tidak semakin sejahtera bahkan sebagian besar di antaranya hidup miskin. Situasi ini tidak lepas dari pendekatan pembangunan dan berbagai kebijakan di bidang pertanian yang tidak berpihak pada petani.

Salah satu yang belakangan ramai diperbicangkan adalah terkait kebijakan importasi. Di saat banyak produk petani tdak terserap pasar, pemerintah justru membuka kran impor berbagai bahan pangan secara besar-besaran.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini pemerintah kembali mengeluarkan izin impor beras sebesar 1 juta ton pada pertengahan tahun ini. Rezim impor yang terus berlanjut, menurut pegiat pertanian dari Batang ini, merupakan ancaman nyata bagi kedaulatan pangan negeri ini. Sebagai negara agraris, seharusnya Indonesia dapat mewujudkan kedaulatan pangannya sendiri, tak bergantung dengan negara lain. Maraknya impor bahan pangan telah menggerus hasil pertanian dalam negeri yang berdampak pada semakin miskinnya petani dalam negeri.

Pemerintah selalu berdalih, impor pangan dilakukan karena produk pertanian dalam negeri dianggap tidak memenuhi kebutuhan dalam negeri, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Alasan ini menurutnya tidak masuk akal, sebab kualitas dan kuantitas produk itu bisa ditingkatkan. Justru tugas pemerintah adalah meningkatkan produksi dalam negeri itu.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8063 seconds (0.1#10.140)