Obligasi Rp3 Triliun, Bank Mandiri Terima Kelebihan Permintaan 1,36 Kali
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk tawarkan bunga 8,50% dalam penerbitan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap III-2018 senilai Rp3 triliun. Surat utang tersebut memiliki tenor 5 tahun dan telah resmi mencatatkan obligasi tersebut di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Treasury dan Institutional Banking Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan dalam penawarannya, perseroan menerima permintaan hingga Rp4,092 triliun atau mengalami oversubscribed (kelebihan permintaan) 1,36 kali. "Hal ini menunjukkan bahwa persepsi investor terhadap kinerja Bank Mandiri secara keseluruhan masih positif," kata Darmawan di Jakarta, Senin (24/9/2018).
Darmawan juga menambahkan, dana hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya akan dipergunakan oleh perseroan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Pembayaran bunga nantinya akan dilakukan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 21 Desember 2018 dan pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 21 September 2023.
Dalam aksi korporasi ini, Bank Mandiri menunjuk enam perusahaan penjamin emisi yakni Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Bahana Sekuritas.
PUB I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 ini adalah bagian dari PUB I Bank Mandiri dengan total size sebesar Rp14 triliun. Pada tahun 2016 dan 2017, perseroan telah menerbitkan Obligasi masing-masing sebesar Rp5 triliun dan Rp6 triliun melalui PUB I Bank Mandiri Tahap I dan Tahap II.
Kinerja perseroan cukup positif dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Agustus tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan penyaluran KUR Rp11,83 triliun kepada 179.249 debitur. Dengan demikian, Bank Mandiri telah menyalurkan sekitar 67% dari target KUR tahun ini.
"Dengan terus menyalurkan KUR, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan Mandiri Rohan Hafas beberapa waktu lalu di Jakarta.
Rohan menjelaskan, penyaluran KUR Bank Mandiri juga telah sesuai dengan amanah pemerintah yang mewajibkan minimal 50% KUR disalurkan ke sektor produksi pada tahun ini. Di sektor produksi terdapat sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produksi. "Porsi penyaluran KUR sektor produksi telah mencapai 49,83% atau Rp5,9 triliun kepada 84.100 debitur," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari nilai tersebut, KUR sebesar Rp2,23 triliun diteruskan kepada sektor pertanian dan Rp3,13 triliun ke sektor jasa produksi. Adapun KUR sebesar Rp514 miliar disalurkan ke industri pengolahan dan Rp31 miliar ke sektor perikanan. "Sedangkan KUR yang disalurkan ke sektor non produksi, yakni perdagangan mencapai Rp5,93 triliun kepada 95.149 debitur," ujarnya.
Direktur Treasury dan Institutional Banking Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan dalam penawarannya, perseroan menerima permintaan hingga Rp4,092 triliun atau mengalami oversubscribed (kelebihan permintaan) 1,36 kali. "Hal ini menunjukkan bahwa persepsi investor terhadap kinerja Bank Mandiri secara keseluruhan masih positif," kata Darmawan di Jakarta, Senin (24/9/2018).
Darmawan juga menambahkan, dana hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya akan dipergunakan oleh perseroan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Pembayaran bunga nantinya akan dilakukan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 21 Desember 2018 dan pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 21 September 2023.
Dalam aksi korporasi ini, Bank Mandiri menunjuk enam perusahaan penjamin emisi yakni Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Bahana Sekuritas.
PUB I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 ini adalah bagian dari PUB I Bank Mandiri dengan total size sebesar Rp14 triliun. Pada tahun 2016 dan 2017, perseroan telah menerbitkan Obligasi masing-masing sebesar Rp5 triliun dan Rp6 triliun melalui PUB I Bank Mandiri Tahap I dan Tahap II.
Kinerja perseroan cukup positif dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Agustus tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan penyaluran KUR Rp11,83 triliun kepada 179.249 debitur. Dengan demikian, Bank Mandiri telah menyalurkan sekitar 67% dari target KUR tahun ini.
"Dengan terus menyalurkan KUR, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan Mandiri Rohan Hafas beberapa waktu lalu di Jakarta.
Rohan menjelaskan, penyaluran KUR Bank Mandiri juga telah sesuai dengan amanah pemerintah yang mewajibkan minimal 50% KUR disalurkan ke sektor produksi pada tahun ini. Di sektor produksi terdapat sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produksi. "Porsi penyaluran KUR sektor produksi telah mencapai 49,83% atau Rp5,9 triliun kepada 84.100 debitur," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari nilai tersebut, KUR sebesar Rp2,23 triliun diteruskan kepada sektor pertanian dan Rp3,13 triliun ke sektor jasa produksi. Adapun KUR sebesar Rp514 miliar disalurkan ke industri pengolahan dan Rp31 miliar ke sektor perikanan. "Sedangkan KUR yang disalurkan ke sektor non produksi, yakni perdagangan mencapai Rp5,93 triliun kepada 95.149 debitur," ujarnya.
(ven)