Sentimen Rupiah Membuat IHSG Ambruk 1,16%
A
A
A
JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga tembus Rp15.000 per USD, menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup jatuh 68,98 poin atau 1,16% ke level 5.875,62 pada perdagangan Selasa (2/10/2018).
Awal perdagangan, IHSG dibuka rebound dengan naik 2,65 poin atau 0,04% ke level 5.947,25. Selasa ini, IHSG diperdagangkan di level 5.862,96-5.956,78.
Seluruh indeks sektoral ditutup negatif. Pelemahan paling dalam terjadi pada sektor industri dasar yang jatuh hingga 2,98%, diikuti sektor aneka industri turun 1,7%. Sektor manufaktur dan perkebunan juga turun masing-masing 1,4% dan 1,39%.
Dari 543 saham yang diperdagangkan, 300 tertekan, 129 tetap dan 114 menguat. Nilai transaksi saham Rp7,52 triliun dari 11,09 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing sebesar Rp84,32 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,02 triliun melawan aksi beli asing Rp1,94 triliun.
Senada, pasar saham Asia pada Selasa ini ditutup negatif karena kekhawatiran investor tentang hubungan perdagangan AS dengan China yang semakin memburuk. Melansir CNBC, Selasa (2/10), indeks Kospi Korea Selatan ditutup lebih rendah 1,25% menjadi 2.309,57. ASX 200 Australia jatuh 0,75% menjadi 6.126,20 karena kerugian saham-saham perbankan.
Komisi Konsumen Australia sedang melakukan penyelidikan atas persaingan harga antara pemasok layanan konversi mata uang asing. Komisi juga tengah memeriksa perusahaan-perusahaan besar di Australia, termasuk The Big Four--sebutan untuk empat bank besar di Negeri Kanguru.
Hal ini membuat saham Australia and New Zealand Banking Group tergelincir 0,87%, Commonwealth Bank of Australia turun 1,21%. National Australia Bank juga turun 0,72% dan Westpac Banking Corp turun 0,95%.
Indeks Hang Seng Hong Kong menurun 0,10% ke level 24.270,62. Hanya bursa Jepang, Nikkei 225 yang melawan tren dengan naik 0,1% ke level 24.270,62, dan Topix juga bertambah 0,33% menjadi 1.824,03.
Awal perdagangan, IHSG dibuka rebound dengan naik 2,65 poin atau 0,04% ke level 5.947,25. Selasa ini, IHSG diperdagangkan di level 5.862,96-5.956,78.
Seluruh indeks sektoral ditutup negatif. Pelemahan paling dalam terjadi pada sektor industri dasar yang jatuh hingga 2,98%, diikuti sektor aneka industri turun 1,7%. Sektor manufaktur dan perkebunan juga turun masing-masing 1,4% dan 1,39%.
Dari 543 saham yang diperdagangkan, 300 tertekan, 129 tetap dan 114 menguat. Nilai transaksi saham Rp7,52 triliun dari 11,09 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing sebesar Rp84,32 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,02 triliun melawan aksi beli asing Rp1,94 triliun.
Senada, pasar saham Asia pada Selasa ini ditutup negatif karena kekhawatiran investor tentang hubungan perdagangan AS dengan China yang semakin memburuk. Melansir CNBC, Selasa (2/10), indeks Kospi Korea Selatan ditutup lebih rendah 1,25% menjadi 2.309,57. ASX 200 Australia jatuh 0,75% menjadi 6.126,20 karena kerugian saham-saham perbankan.
Komisi Konsumen Australia sedang melakukan penyelidikan atas persaingan harga antara pemasok layanan konversi mata uang asing. Komisi juga tengah memeriksa perusahaan-perusahaan besar di Australia, termasuk The Big Four--sebutan untuk empat bank besar di Negeri Kanguru.
Hal ini membuat saham Australia and New Zealand Banking Group tergelincir 0,87%, Commonwealth Bank of Australia turun 1,21%. National Australia Bank juga turun 0,72% dan Westpac Banking Corp turun 0,95%.
Indeks Hang Seng Hong Kong menurun 0,10% ke level 24.270,62. Hanya bursa Jepang, Nikkei 225 yang melawan tren dengan naik 0,1% ke level 24.270,62, dan Topix juga bertambah 0,33% menjadi 1.824,03.
(ven)