Harga Minyak Jatuh Karena Saudi dan Rusia Setuju Meningkatkan Produksi
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah pada perdagangan Kamis (4/10/2018) menurun, tertekan oleh meningkatnya persediaan minyak AS. Selain itu, Arab Saudi dan Rusia pada September lalu secara diam-diam mengadakan kesepakatan pribadi untuk meningkatkan produksi.
Mengutip dari Reuters, harga minyak Brent International diperdagangkan turun 44 sen atau 0,5% menjadi USD85,85 per barel pada pukul 01:04 GMT. Pada Rabu kemarin, harga Brent berada di level tertinggi empat tahun yaitu USD86,74 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 30 sen atau 0,4% menjadi USD76,11 per barel.
Data Administrasi Informasi Energi AS menyatakan persediaan minyak mentah AS naik hampir 8 juta barel pada pekan lalu menjadi sekitar 404 juta barel, kenaikan terbesar sejak Maret 2017. Sementara itu, produksi minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi 11,1 juta barel per hari (bph).
Selain meningkatnya pasokan dan produksi minyak mentah AS, Rusia dan Arab Saudi mencapai kesepakatan pribadi pada September lalu di Riyadh untuk meningkatkan produksi demi mendinginkan kenaikan harga.
Tindakan Rusia dan Arab Saudi datang karena pasar minyak memanas menjelang sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran, yang akan dimulai pada 4 November mendatang. Dan banyak analis memperkirakan hal itu akan membuat pasar minyak merosot menjadi 1,5 juta bph.
"Data signifikan dari persediaan minyak mentah komersial AS dan berita besar lainnya dari Riyadh bahwa Arab Saudi dan Rusia melakukan kesepakatan meningkatkan produksi membuat harga minyak jatuh," kata Stephen Innes, kepala perdagangan untuk Asia Pasifik di bursa berjangka Oanda di Singapura.
Mengutip dari Reuters, harga minyak Brent International diperdagangkan turun 44 sen atau 0,5% menjadi USD85,85 per barel pada pukul 01:04 GMT. Pada Rabu kemarin, harga Brent berada di level tertinggi empat tahun yaitu USD86,74 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 30 sen atau 0,4% menjadi USD76,11 per barel.
Data Administrasi Informasi Energi AS menyatakan persediaan minyak mentah AS naik hampir 8 juta barel pada pekan lalu menjadi sekitar 404 juta barel, kenaikan terbesar sejak Maret 2017. Sementara itu, produksi minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi 11,1 juta barel per hari (bph).
Selain meningkatnya pasokan dan produksi minyak mentah AS, Rusia dan Arab Saudi mencapai kesepakatan pribadi pada September lalu di Riyadh untuk meningkatkan produksi demi mendinginkan kenaikan harga.
Tindakan Rusia dan Arab Saudi datang karena pasar minyak memanas menjelang sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran, yang akan dimulai pada 4 November mendatang. Dan banyak analis memperkirakan hal itu akan membuat pasar minyak merosot menjadi 1,5 juta bph.
"Data signifikan dari persediaan minyak mentah komersial AS dan berita besar lainnya dari Riyadh bahwa Arab Saudi dan Rusia melakukan kesepakatan meningkatkan produksi membuat harga minyak jatuh," kata Stephen Innes, kepala perdagangan untuk Asia Pasifik di bursa berjangka Oanda di Singapura.
(ven)