Ada Pertemuan IMF-World, Menhub Berlakukan Ganjil-Genap di Bali
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berencana memberlakukan sistem ganjil genap untuk kendaraan roda empat di Bali. Pemberlakuan ganjil genap tersebut akan dilakukan selama penyelenggaraan pertemuan tahunan (Annual Meeting) IMF World Bank pada 8 Oktober hingga 14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.
Dia mengatakan, pemerintah tidak menginginkan para delegasi IMF dan World Bank akan terjebak macet selama perhelatan akbar tersebut. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Bali memberikan toleransi mengenai hal tersebut.
"Lagi sosialisasikan bila dimungkinkan dalam 10 hari itu ganjil genap, karena kita tidak mau tamu-tamu kita terjebak macet. Saya minta toleransi masyarakat Bali," katanya di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Gubernur Bali untuk merealisasikan pemberlakuan ganjil-genap tersebut. "Saya sudah (koordinasi) sama gubernur. Pak gubernur tolong dilakukan karena ini kan cuma 10 hari kita berikan impresi yang baik bagi negara kita bagi Bali khususnya," tuturnya.
Di sisi lain, tambah mantan Bos PT Angkasa Pura II (Persero) ini, kesiapan perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di dunia navigasi pun telah cukup baik. Kesiapan untuk dunia penerbangan dikendalikan oleh AirNav dan PT Angkasa Pura I (Persero).
"IMF saya pikir sudah dikerjakan dengan baik antar-AirNav dengan AP 1. Jadi memang kita bertumpu pada Bali yang makin punya kualifikasi movement bertambah. Kalau selama ini hanya 30 movement, yang akan datang menjadi 35 Artinya setiap jam ada penambahan lima tiga keliling," jelasnya.
Dia mengatakan, pemerintah tidak menginginkan para delegasi IMF dan World Bank akan terjebak macet selama perhelatan akbar tersebut. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Bali memberikan toleransi mengenai hal tersebut.
"Lagi sosialisasikan bila dimungkinkan dalam 10 hari itu ganjil genap, karena kita tidak mau tamu-tamu kita terjebak macet. Saya minta toleransi masyarakat Bali," katanya di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Gubernur Bali untuk merealisasikan pemberlakuan ganjil-genap tersebut. "Saya sudah (koordinasi) sama gubernur. Pak gubernur tolong dilakukan karena ini kan cuma 10 hari kita berikan impresi yang baik bagi negara kita bagi Bali khususnya," tuturnya.
Di sisi lain, tambah mantan Bos PT Angkasa Pura II (Persero) ini, kesiapan perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting di dunia navigasi pun telah cukup baik. Kesiapan untuk dunia penerbangan dikendalikan oleh AirNav dan PT Angkasa Pura I (Persero).
"IMF saya pikir sudah dikerjakan dengan baik antar-AirNav dengan AP 1. Jadi memang kita bertumpu pada Bali yang makin punya kualifikasi movement bertambah. Kalau selama ini hanya 30 movement, yang akan datang menjadi 35 Artinya setiap jam ada penambahan lima tiga keliling," jelasnya.
(fjo)